berita69.org, Jakarta- Masyarakat diingatkan untuk meningkatkan kewaspadaan terhadap hoaks dan disinformasi yang marak beredar pascademonstrasi yang berujung kericuhan di sejumlah daerah.
Kabar bohong tersebut dikemas sedemikan rupa sehingga sulit dikenali dan dengan mudah bisa menyesatkan.
"Ruang publik digital kini dibanjiri beragam informasi.
Dalam kondisi riuh seperti ini masyarakat perlu berhati-hati dan tidak terburu-buru mempercayai setiap kabar," kata Pakar Kajian Budaya dan Media Universitas Muhammadiyah (UM) Surabaya, Dr.
Radius Setiyawan, dikutip dari Antara, Senin (8/9/2025).
Ini Deretan Hoaks Catut Nama Kemenag, Simak Daftarnya
Baca Juga
- Cek Fakta: Hoaks Artikel Ahmad Sahroni Mau Kembali ke Indonesia Jika Jokowi Tunjukkan Ijazah Aslinya
- Ragam Hoaks yang Dikaitkan dengan Peristiwa di Bandara, Simak Faktanya
- Kumpulan Hoaks yang Dikaitkan dengan Ahmad Sahroni: Fakta di Balik Klaim Viral
Kewaspadaan ini sekali penting karena kekuatan hoaks dan disinformasi benar-benar mungkin muncul, yang justru dapat memperkeruh keadaan apabila masyarakat tidak cermat dalam menyikapi kabar di media sosial.
Gelombang demonstrasi kerap diiringi dengan maraknya penyebaran hoaks dan disinformasi di berbagai platform digital, yang sering kali bertujuan untuk memprovokasi.
Advertisement
Dalam kondisi riuh seperti ini, masyarakat perlu berhati-hati dan tidak terburu-buru mempercayai setiap kabar yang beredar.
Informasi palsu ini, baik berupa video manipulasi, narasi fitnah, hingga ajakan kebencian, dapat menimbulkan kerusuhan dan memecah belah masyarakat jika tidak disaring dengan baik.