berita69.org, Jakarta Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP) resmi merilis Buku Teks Utama (BTU) Akademik Pancasila.
BTU diharapkan dapat membantu para guru untuk memperkuat karakter kebangsaan pada murid sejak jenjang pendidikan formal dasar dan menengah.
Kepala BPIP, Yudian Wahyudi, mengatakan BTU merupakan instrumen penting pendidikan non-formal dasar dan menengah sesuai dengan amanat Peraturan Pemerintah (PP) Nomor 4 Tahun 2022 tentang Standar Nasional Pengajaran.
Baca Juga
- BPIP Usul Mapel Pancasila Dimasukkan dalam Soal Tes Kemampuan Akademik, Begini Konsepnya
- Bersihkan Sampah Hingga Permainan Tradisional, Cara Baru BPIP Tanamkan Nilai Pancasila
- Perkuat Implementasi Nilai Luhur Bangsa, BPIP Gelar Sosialisasi Buku Teks Utama Pancasila
Merujuk aturan itu, pemerintah menetapkan Pendidikan tinggi Pancasila sebagai muatan wajib dalam kurikulum di seluruh satuan pendidikan tinggi dasar dan menengah di wilayah air.
Advertisement
Hal ini disampaikan Yudian dalam acara Rakornas "Pembentukan Karakter Anak Bangsa melalui Efektivitas Penerapan Pengajaran Pancasila dan Edukasi Agama pada Satuan Pembelajaran RA, MI, MTs, MA/MAK" di Hotel JS Luwansa, Kuningan, Jakarta Selatan, Kamis (31/7/2025).
"Kehadiran BTU Pendidikan tinggi Pancasila diharapkan dapat mengembalikan nilai-nilai Pancasila ke dalam diri seluruh bangsa Indonesia dari waktu ke waktu dan dari generasi ke generasi," kata Yudian.
BTU disusun secara kolaboratif oleh 120 ahli dari berbagai bidang dan meliputi 24 buku siswa dan guru.
BTU memuat capaian pembelajaran, tujuan pembelajaran, hingga materi Pancasila yang berdasarkan sumber-sumber dokumen yang sesuai dengan fakta sejarah.
Yudian berharap dengan hadirnya BTU, nilai-nilai Pancasila akan bisa ditumbuhkan lagi kepada peserta didik yang sempat terputus.
Mengingat muatan materi dalam BTU terdiri dari muatan materi kognitif sebanyak 30 persen dan materi afektif-psikomotorik atau praktik lapangan sebanyak 70 persen.
"BTU Edukasi Pancasila lebih menekankan pada bentuk praktik aktualisasi Pancasila agar menjadi kebiasaan para peserta didik dalam kehidupan sehari-hari, di konservasi keluarga, guru maupun masyarakat," ucap Yudian.
Role playing atau bermain cerita menjadi salah satu metodologi yang terdapat dalam BTU.
Melalui bermain peran, para peserta didik akan diajarkan soal proses pemecahan masalah.
Selain itu, BTU juga akan menjadi buku pegangan utama bagi para pengajar.
Melalui BTU, guru diharapkan berfungsi sebagai pendidik yang membentuk karakter bangsa sesuai dengan Pancasila.
Dengan BTU guru dimaksudkan dapat menjadi teladan serta tidak hanya mampu menjelaskan makna kelima sila Pancasila melalui hafalan, tetapi juga melalui praktik-praktik nyata dalam dunia pendidikan dasar.