berita69.org, Jakarta Tim Sukses Calon Gubernur dan Calon Wakil Gubernur nomor urut 3 Pramono Anung-Rano Karno buka suara terkait kabar penarikan dukungan dari warga Persegi Merah.
Salah satu pemicu warga Area Merah mengalihkan dukungan kepada pasangan nomor urut 1, Ridwan Kamil-Suswono atau RIDO lantaran tak sepakat dengan isi kontrak politik luar negeri.
Salah seorang Tim Sukses Pramono Anung-Rano Karno, Jhonny Simanjuntak mengatakan pihaknya membantah tidak pernah melanggar kontrak politik luar negeri atau kesepakatan yang diajukan oleh warga Kampung Tanah lapang Merah.
Baca Juga
- Pramono Ziarah ke Makam Ayah-Ibu Tercinta di Pasarean Pendawa Yogyakarta
- Foke Salam Tiga Jari di Deklarasi Dukungan Forum Ulama dan Santri Indonesia untuk Pramono-Rano
- Revisi Jakarta Gelar Balai Warga Vol.2, Memahasi Visi Misi Pramono-Rano
"Pak Pramono Anung tidak pernah tidak sepakat dengan kontrak politik strategis yang diajukan.
Namun, dalam prosesnya, terjadi perbedaan antara kelompok masyarakat yang diwakili dalam draft awal dan draft yang disodorkan pada hari penandatanganan," kata Jhonny dalam keterangan tertulis yang diterima, Senin (11/12/2024).
Advertisement
Berikut kronologis kejadian berdasarkan fakta yang terjadi berdasarkan versi tim Pemenangan Pramono-Rano:
1.
Draft Kontrak Tata negara dari Warga Lokasi Merah
Draft kontrak pemerintahan awal yang diajukan berasal dari pihak Wilayah Merah, diwakili oleh saudara Jones Naibaho, yang menyampaikan dan mendiskusikan substansi isi draft tersebut kepada tim kami.
Draft tersebut disetujui dan dijadwalkan untuk ditandatangani pada hari Rabu, 30 Oktober 2024, pukul 14.30.
2.
Perubahan Draft pada Hari Penandatanganan
Pada hari pelaksanaan, draft kontrak yang dibawa oleh perwakilan Lahan Merah telah berubah format menjadi kop merah dengan isi yang berbeda dari draft awal yang disetujui.
Berdasarkan bicara sebelumnya dan dokumentasi yang ada, saudara Jones Naibaho menyatakan sepakat untuk menggunakan draft awal, dan akhirnya, kop merah yang berisi perubahan tidak jadi ditandatangani.
3.
Pernyataan Tiba-tiba Penarikan Dukungan
Pada 10 November 2024, Jones Naibaho secara tiba-tiba menyampaikan perubahan dukungan kepada pasangan calon nomor urut 1, dengan alasan warga merasa kecewa terhadap kontrak politik praktis yang disebut telah disetujui saat kunjungan Pramono Anung pada 30 Oktober 2024.
Padahal, draft kontrak perpolitikan tersebut dibuat, disampaikan, dan telah disepakati sebelumnya oleh pihak Jones Naibaho.
Dengan penjelasan ini, kami berharap semua pihak memahami bahwa Pramono Anung dan timnya selalu menjunjung tinggi komitmen untuk mewakili aspirasi masyarakat dengan sebaik-baiknya, termasuk dalam hal perjanjian yang telah disepakati.
Kami telah berbicara dengan mayoritas warga Wilayah Merah dan mereka mendukung kesepakatan yang telah dibuat pertama kali. Kami menyayangkan ada oknum yang memperkeruh suasana.
Demikian kami sampaikan hak jawab ini.
Semoga informasi ini memberikan klarifikasi yang adil dan transparan.