berita69.org, Jakarta - Bakal calon gubernur Banten Airin Rachmi Diany menggagas program Banten Cerdas pada bidang pendidikan formal.
Program ini tidak hanya berkonsep guru gratis, tetapi juga strategi mewujudkan pembelajaran untuk semua warga Banten yang lebih efektif.
Gagasan tersebut disampaikan Airin saat menjadi pembicara pada diskusi yang digelar di Universitas Muhammadiyah Tangerang, Senin (16/9/2024).
Baca Juga
- Relawan 'Kopi Hitam' Deklarasikan Dukungan kepada Airin-Ade di Pilgub Banten
- Didukung Komunitas Otomotif, Airin Sinergikan Pengembangan Wisata Banten
- Belum Mundur Sebagai Anggota DPRD Banten, Ade Sumardi Terancam Gagal Maju di Pilgub
"Kami merencanakan 12 program prioritas untuk pembangunan Banten.
Di bidang pendidikan dasar, Kami memiliki strategi menciptakan pendidikan formal berkeadilan yang lebih menjamin pemerataan akses pengajaran bagi seluruh masyarakat Banten dengan kualitas yang lebih baik.
Tak hanya soal konsep pendidikan tinggi gratis, juga isu tenaga pendidik serta infrastruktur transportasi akademik lainnya.
" kata Airin dalam pemaparanya.
Advertisement
Airin menyampaikan sejumlah data yang menjadi tantangan bidang pendidikan dasar di Banten.
Rata-rata lama sekolah mencapai 9,15 tahun, di atas nasional 8,77 tahun.
Namun, menurutnya, kesenjangan antar daerah terlalu tinggi.
"Rata-rata lama sekolah terendah di Kabupaten Lebak 6,6 tahun.
Sementara tertinggi di Kota Tangerang Selatan 11,85 tahun.
Ini menjadi perhatian Kami dan tentu seluruh pemangku kepentingan guru di Banten." ungkap Airin.
Melalui program Banten Cerdas, Airin bersama bakal calon gubernur Ade Sumardi mendorong pemerataan pembelajaran.
"Pembelajaran sudah gratis melalui program Bantuan Operasional Guru, maka tugas kita depan, berikan beasiwa untuk menunjang kebutuhan para siswa," ujar Airin.
Lebih lanjut Airin memaparkan, masalah Banten bagian selatan, terutama Lebak dan Pandeglang adalah angka putus pembelajaran.
Maka ke depan, butuh beasiswa untuk menunjang operasional siswa.
Sementara di bagian utara, Tangerang raya, daya tampung di guru negeri masih terbatas.
Airin membeberkan, pada tingkat SMP-SMA kesenjangan daya tertampung mencapai 57.830 siswa.
"Ada persoalan zonasi.
Selain penambahan unit dan ruang kelas, kita buat skema beasiswa untuk siswa yang guru di swasta.
Kita pastikan semua bisa pembelajaran tanpa terbebani biaya," ujar Airin.