berita69.org, Jakarta - Kebiasaan Buang Air Besar Sembarangan (BABS) masih menjadi persoalan di Jakarta.
Dinas Pelayanan kesehatan atau Dinkes Jakarta mencatat, masih ada 850 kepala keluarga (KK) di sembilan kelurahan yang Buang Air Besar Sembarangan (BABS).
"Jadi masih ada 9 kelurahan yang masih ada locus buang air besar sembarangannya.
Jadi di Jakarta Utara masih ada 4 lokasi, Jakarta Barat masih ada 2 lokasi, Jakarta Selatan ada 1 lokasi, Jakarta Timur ada 2 lokasi," ujar Wakil Kepala Dinkes Jakarta Lies Dwi Oktavia di Rusunami Bidara Cina, Senin (28/7/2025).
Baca Juga
- Bangun 10 Septic Tank Komunal, Pramono Ingin Akhiri Kebiasaan BAB Sembarangan di Jakarta
"Jadi total masih ada sekitar 850 kepala keluarga yang memang masih buang air besar sembarang," sambungnya.
Advertisement
Lies menjelaskan, salah satu penyebab warga BAB Sembarangan mayoritas karena keterbatasan lahan untuk dibuatkan Mandi, Cuci, Kakus (MCK) komunal hingga septic tank komunal.
Dia menyebut, kebanyakan kasus BABS di Jakarta ditemukan di lokasi-lokasi yang pemukimannya padat, terus susah diintervensi karena tidak ada lahan yang cukup luas.
Oleh karena itu, menurut Lies, Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jakarta siap menggunakan pendekatan lintas sektor dengan melibatkan Dinas Sumber Daya Air (SDA), Dinas Medis, Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) untuk membantu warga mencari solusi persoalan BABS.
"Jadi kita berusaha untuk bersama-sama warga mencari solusi.
Mulai dari kalau ada lahan, kemudian bisa digunakan untuk dibuatkan MCK komunal, septic tank komunal, maka itu menjadi salah satu prioritas cara penyelesaian," terang dia.
Selain itu, lanjut Lies, Pemprov Jakarta juga tidak bisa bekerja sendiri tanpa komitmen dari warga, sehingga diharapkan dapat mencapai status aman sanitasi.
Ada pun, kata dia, sanitasi aman artinya BAB sudah dibuang ke septic tank dan dilakukan penyedotan secara rutin terhadap septic tanknya.
"Di bawahnya sanitasi aman itu ada sanitasi layak.
Sanitasi layak itu sudah berakhir di septic tank, tapi memang belum dilakukan penyedotan secara rutin.
Kita harapkan jadi minimal mencapai dua (tujuan itu)," tandas Lies.