berita69.org, Jakarta Wakil Ketua Komisi III DPR RI Ahmad Sahroni berharap, Polri dapat bekerja maksimal dalam memantau kondusifitas ruang digital selama Pilkada 2024, terutama terkait hoaks dan ujaran kebencian.
"Pilkada serentak ini pastinya tidak kalah panas dari pemilu kemarin.
Dan salah satu ruang pertarungan ide itu adanya di ruang digital, media sosial.
Nah cerita Polri di sini yaitu memastikan agar tidak adanya hoaks yang dapat memecah belah masyarakat.
Konten-konten ujaran kebencian dan fitnah juga harus dipantau," kata dia dalam keterangannya, Rabu (11/9/2024).
Baca Juga
- Suswono Tak Tahu Ahmad Sahroni Batal Jadi Ketua Timses: Sejak Kemarin Saya di Lapangan
- Batal Jadi Ketua Timses RK-Suswono, Sahroni Sebut Penggantinya Akan Diumumkan KIM Plus
- Ahmad Sahroni Batal Jadi Ketua Timses Ridwan Kamil-Suswono, Ini Alasannya
"Jangan sampai ada pihak yang sengaja menggiring dan menyesatkan masyarakat.
Saya yakin polisi bisa 100% menjaga kondusifitas ketertiban sepanjang Pilkada," sambungnya.
Advertisement
Politikus NasDem ini menuturkan, saat ini sudah banyak pihak yang dapat memanipulasi fakta melalui media sosial.
Dirinya tidak ingin, pembiaran yang berlebihan berujung pada penyesatan informasi.
"Tapi bukan berarti Polri harus jadi reaktif berlebih, tidak usah.
Biarkan proses dialektika terjadi di medsos.
Tapi jika ada yang kebablasan dan memenuhi unsur-unsur pidana, ya harus ditangani bahkan diproses.
Biar orang tidak seenaknya memfitnah atau menyebar hoaks.
Karena kita ingin proses Pilkada ini diwarnai dengan tarung ide dan gagasan.
Jangan sampai ada yang menyetir ke arah lain," ungkap Sahroni.
Dia juga berharap pihak kepolisian bersikap bijak dalam menangani aduan-aduan yang muncul selama Pilkada 2024.
“Ya tapi pasti ada juga aduan yang bersifat politis.
Misal pihak A merasa pihak B kebablasan atau hal-hal lainnya.
Nah polisi harus cermat dalam menangani yang seperti itu,” tutup Sahroni.