berita69.org, Jakarta Setiap tahun, malam 1 Suro selalu menyisakan rasa misteri dan rasa hormat di kalangan masyarakat Jawa.
Tak hanya dianggap sebagai malam pergantian tahun dalam penanggalan Jawa, momen ini juga dipercaya sebagai waktu ketika gerbang antara dunia nyata dan alam gaib terbuka.
Dalam suasana yang syahdu dan sakral, banyak orang melakukan tirakat, doa, hingga meditasi untuk menjaga keseimbangan spiritual.
Primbon Jawa menjadi rujukan utama dalam memahami dampak malam 1 Suro terhadap seseorang, terutama berdasarkan weton—yakni gabungan hari lahir dan pasaran.
Sebagian weton diyakini akan dilimpahi rezeki dan kekuatan spiritual, sementara lainnya justru harus mewaspadai nasib buruk atau tibo apes.
Mengutip video YouTube NGAOS JAWA, weton tertentu berisiko mengalami gangguan energi terbarukan negatif bila tidak melakukan pendekatan spiritual yang tepat.
Ini Larangan dan Tradisi yang Masih Dipegang Masyarakat
Mitos, Fakta, dan Perspektif Islam
Baca Juga
- Bukan Soal Seks Bebas, Ini Fakta Penting soal Vaksin HPV dan Kanker Serviks
- Meninggal di Malam 1 Suro Artinya dalam Tradisi Jawa, Antara Spiritualitas dan Takdir Ilahi
- Pantangan Bulan Suro, Tradisi yang Masih Dipegang Teguh hingga Kini
Jika seseorang itu dalam hari lahirnya misalnya, jatuh pada Senin Kliwon, maka ia memiliki weton yang disebut dengan weton tulang wangi atau juga disebut dengan balung kuning.
Weton ini memiliki daya tarik yang kuat hingga menyentuh alam gaib.
Oleh karena itu, perlu kewaspadaan spiritual menjelang 1 Suro, agar tak terserap bahan bakar negatif dari roh-roh yang dipercaya datang di malam tersebut.
Advertisement