berita69.org, Jakarta - Sekjen Partai Gerindra Ahmad Muzani mengatakan PDI Perjuangan (PDIP) dan Partai Gerindra memiliki kedekatan secara personal maupun emosional.
Kendati memiliki perbedaan pandangan tata negara, kata dia, Gerindra dan PDIP tetap berhubungan dekat.
Hal ini disampaikan Muzani menanggapi pernyataan Presiden Prabowo Subianto yang menyebut Partai Gerindra dan PDIP sebetulnya merupakan kakak dan adik.
Baca Juga
- Prabowo Geram dengan Pebisnis Nakal: Saya Sudah Kasih Warning Berkali-kali
- Prabowo Singgung Lagi 'Serakahnomics': Tolong Universitas Buka Program Studinya
- Prabowo: Saya Nyaman di Tengah PKB, Nyaman di Tengah NU
"Itu menggambarkan bahwa kedekatan emosional, kedekatan personal antara PDI Perjuangan dengan Gerindra memang cukup dekat.
Meskipun dalam banyak pandangan tata negara sering berbeda tetapi keduanya banyak titik temu-titik temu," kata Muzani di Kompleks Istana Kepresidenan Jakarta, Rabu (23/7/2025).
Advertisement
Menurut dia, Partai Gerindra menganggap PDIP sebagai partai yang lebih tua dalam perjuangan pemerintahan di Indonesia.
Muzani menyebut Prabowo pun menganggap PDIP sebagai kakak asuh atau kakak dari perjuangan.
"Gerindra umurnya sudah atau baru 17 tahun, maksud 18, sementara PDI Perjuangan umurnya jauh lebih tua.
Bahkan kalau ditarik ke belakang dengan PNI-nya jauh lebih tua lagi.
Sehingga Pak Prabowo menganggap itu adalah kakak asuh atau kakak dari perjuangan," ujarnya.
Muzani menuturkan Prabowo pernah maju di Pilpres 2009 sebagai calon wakil presiden Ketua Umum PDIP, Megawati Soekarnoputri.
Meski saat ini PDIP berada di luar pemerintah, dia memastikan hubungan Prabowo dengan Megawati masih benar-benar baik.
"Meskipun sekarang dalam posisi yang berbeda tapi hubungan personil antara Ibu Mega dengan Pak Prabowo benar-benar baik.
Demikian juga antara Ketua DPR (Puan Maharani), putri Ibu Mega dengan Pak Prabowo dengan pemerintahan juga cukup baik," tutur Muzani.
Ketua MPR RI itu menyampaikan partainya terlalu terbantu dengan beberapa sikap PDIP yang teramat akomodatif dalam pemerintahan, terutama di parlemen.
Muzani pun tak menutup kemungkinan PDIP nantinya bergabung ke pemerintahan.
"Sebagai sebuah kerjasama mungkin-mungkin saja, tetapi kalau dalam koalisi itu semua akan ditentukan oleh kedua pemimpin antara Pak Prabowo dan Ibu Mega," ucap Muzani.