Polri Bakal Rekrut 2.600 Orang Asli Papua untuk Program 'Polisi Mengajar' - News berita69.org

Polri Bakal Rekrut 2.600 Orang Asli Papua untuk Program 'Polisi Mengajar' - News berita69.org

  • Sport
Polri Bakal Rekrut 2.600 Orang Asli Papua untuk Program 'Polisi Mengajar' - News berita69.org

2024-11-12 00:00:00
Polri sedang membuka rekrutmen untuk 2.600 calon tenaga pengajar dalam program Polisi Mengajar yang akan ditempatkan khusus di Papua.

berita69.org, Jakarta - Polri sedang membuka rekrutmen untuk 2.600 calon tenaga pengajar dalam program "Polisi Mengajar" yang akan ditempatkan khusus di Papua.

Hal ini disampaikan Kapolri Jenderal Sigit Prabowo usai menerima kunjungan dari Menteri Pengajaran Dasar dan Menengah (Mendikbudasmen), Abdul Mu'ti, di Mabes Polri, Selasa (12/11/2024).

BACA JUGA: Kapolri dan Mendikdasmen Bahas Ancaman Generasi Muda, Mulai Narkoba hingga Judi Online
BACA JUGA: Kapolri Ungkap Alasan Judi Online Terus Meningkat: Peran Influencer, Transaksi Rp10 Ribu Bisa Main

Baca Juga

  • Kapolri Tunjuk Irjen Dedi Prasetyo Jadi Irwasum Polri
  • Rotasi Jabatan Polri, Komjen Ahmad Dofiri Jadi Wakapolri
  • Kapolri Pastikan Kasus Kedisiplinan Siswa Kedepankan Restoratif Justice

"Tadi sempat disampaikan bahwa saat ini kita sedang merekrut kurang lebih 2.600 orang asli Papua," kata Sigit, Selasa (12/11/2024).

Program "Polisi Mengajar" merupakan kolaborasi antara dinas pendidikan formal dan kepolisian.

Sigit menyatakan bahwa program ini akan efektif, selaras dengan upaya pemerintah dalam meningkatkan pendidikan tinggi.

"Nantinya, saat mereka kembali bertugas di Papua, mereka akan diberi pembekalan keterampilan terkait dengan cara membantu program-program dari kementerian pengajaran dasar menengah, khususnya dalam keterampilan mengajar," jelas Sigit.

Lebih lanjut, Jenderal bintang empat ini berharap program ini bisa berjalan tepat sasaran.

Ia juga mengusulkan agar tenaga pendidik di Papua didukung dengan dana khusus untuk meningkatkan kualitas edukasi di wilayah tersebut.

"Tadi kita diskusikan juga mengenai penggunaan dana otonomi khusus yang bisa diarahkan agar lebih tepat sasaran.

Di sana sebenarnya ada tenaga-tenaga pendidik asli Papua yang bisa dibiayai dengan dana tersebut, sehingga peningkatan kualitas pendidikan non-formal yang dibutuhkan saudara-saudara kita dapat berjalan efektif," ujar Sigit.

 

  • Berita
  • BeritaTerkini
  • BeritaHariIni
  • BeritaTerbaru
  • KabarTerbaru
  • UpdateBerita
  • BeritaGlobal
  • BeritaNasional
  • BeritaRegional
  • BeritaPolitik
  • BeritaEkonomi
  • AnalisisOlahraga
  • BeritaHarian
  • BeritaOlahraga
  • BeritaSosial
  • BeritaTeknologi
  • BeritaPendidikan
  • BeritaKesehatan
  • BeritaEntertainment