Polemik Penulisan Ulang Sejarah, DPR Panggil Fadli Zon Awal Juli - News berita69.org

Polemik Penulisan Ulang Sejarah, DPR Panggil Fadli Zon Awal Juli - News berita69.org

  • Sport
Polemik Penulisan Ulang Sejarah, DPR Panggil Fadli Zon Awal Juli - News berita69.org

2025-06-26 00:00:00
Fadli Zon sebelumnya menjelaskan istilah massal dalam tragedi dugaan pemerkosaan Mei 1998 membutuhkan bukti-bukti yang akurat serta harus ditelusuri dengan penuh kehati-hatian.

berita69.org, Jakarta - Wakil Ketua Komisi X DPR RI, Lalu Hadrian Irfani menyatakan, pihaknya akan memanggil Menteri Kebudayaan (Menbud) Fadli Zon pekan depan untuk meminta penjelasan terkait polemik penulisan ulang sejarah.

"Awal Juli kami undang beliau.

Betul, insya Allah kami undang raker pekan depan," ujar Lalu pada wartawan, Kamis (26/6/2025).

BACA JUGA:Forum Bisnis di Gdansk Buka Peluang Kemitraan Bisnis Baru antara Indonesia dan Polandia
BACA JUGA:Anies: Fondasi Persatuan Bangsa Mengakui Pahit Manis Kebenaran Sejarah, Bukan Menutupi
BACA JUGA:Oegroseno Beri Nasehat ke Fadli Zon, Ini Isinya
BACA JUGA:Lahirkan Lagu Anak Era Baru, Menteri Kebudayaan Gelar Lomba KILA 2025

Baca Juga

  • Pawai Peed Aya Dibuka Fadli Zon, Pesta Kesenian Terbesar di Bali Tuai Decak Kagum
  • Menbud Fadli Zon Ajak Kepala Daerah Jadikan Budaya sebagai Fondasi Pembangunan
  • Masyarakat Sumbar Minta Penulisan Sejarah Indonesia yang Baru Jangan Sampai Lupakan Lagi Bagindo Dahlan Abdullah

Sementara itu, Wakil Ketua DPR RI Sufmi Dasco Ahmad sebelumnya mengatakan, Komisi X DPR RI akan segera memanggil Fadli.

“Komisi terkait saya dengar akan meminta menteri yang bersangkutan untuk memberikan keterangan di DPR, saya pikir itu bagus, untuk men-clear-kan hal-hal yang kemudian menjadi polemik di masyarakat,” kata dia.

Sebeumnya, Anggota Komisi X DPR RI Bonnie Triyana mengkritik Fadli Zon terkait perkosaan massal 1998.

"Kalau semangat menulis sejarah untuk mempersatukan, mengapa cara berpikirnya parsial dengan mempersoalkan istilah massal atau tidak dalam kekerasan seksual tersebut, padahal laporan TGPF jelas menyebutkan ada lebih dari 50 korban perkosaan," kata Bonnie.

  • Berita
  • BeritaTerkini
  • BeritaHariIni
  • BeritaTerbaru
  • KabarTerbaru
  • UpdateBerita
  • BeritaGlobal
  • BeritaNasional
  • BeritaRegional
  • BeritaPolitik
  • BeritaEkonomi
  • AnalisisOlahraga
  • BeritaHarian
  • BeritaOlahraga
  • BeritaSosial
  • BeritaTeknologi
  • BeritaPendidikan
  • BeritaKesehatan
  • BeritaEntertainment