berita69.org, Jakarta - Pasangan calon Atang Trisnanto dan Annida Allivia diprediksi bakal menang di Pilkada Kota Bogor 2024.
Keunggulan program, figur, elektabilitas, hingga dukungan partai dinilai jadi modal paslon nomor urut 2 menang di hari pencoblosan pada 27 November 2024.
Pengamat Politik praktis juga dosen Universitas Djuanda (Unida) Bogor, G.
Goris Seran mengatakan para pemilih muda saat ini mendominasi dan menentukan nasib Kota Bogor selanjutnya.
Baca Juga
- Calon Wali Kota Bogor Rena Da Frina Bakal Beri Tambahan Tunjangan Rp 1 Juta untuk Guru
- Kaesang Pangarep Instruksikan Kader PSI Menangkan Sendi-Melli di Pilkada Kota Bogor 2024
- Kaesang Pangarep Blusukan Bareng Sendi-Melly, Siap Bantu Menangkan Pilkada Kota Bogor
Berkaca jumlah Daftar Pemilih Tetap (DPT) 815.249 pemilih sebanyak 49,15 persen rentan usia pemilih Gen Z dan milenial.
Usai 17 hingga 39 tahun ini, kata Seran, masih berubah-ubah sikap dalam menentukan pilihan dan hal ini yang dibidik Atang-Annida.
Advertisement
"Atang-Annida cukup jeli melihat ceruk pemilih anak muda.
Mereka lebih konsen terhadap pembelajaran dan lapangan pekerjaan yang akrab dengan keseharian mereka," ujar Seran.
Program satu keluarga satu sarjana, infrastruktur komunikasi pengajaran, 40.000 lapangan pekerjaan, hingga ekonomi global kreatif bisa memicu ketertarikan anak muda yang berstatus pelajar dan pencari kerja.
Dari sisi figur, Atang-Annida juga dianggap lebih bisa menjangkau semua kalangan pemilih.
Atang dapat menjadi salah satu kandidat pemimpin mumpuni dalam kacamata orang tua.
Atang dicirikan piawai dalam birokrasi dan organisasi.
"Pak Atang kuat di mesin politiknya.
Kerjanya kolegial dan dilihat dirasakan masyarakat," papar Seran.
Sedangkan Annida mengambil drama anak muda dalam konteks kekinian dan mengetahui keinginan anak muda.
Faktor lain, yakni elektabilitas Atang-Annida konsisten naik menjelang hari pemilihan.
Pasangan yang diusung Partai Keadilan Sejahtera (PKS) cukup kuat di basis akar rumput dan personal kadernya well improved atau terdidik serta mampu mempersuasi orang.
"Makanya basis dukungan mereka itu tidak bergeser.
Sebagai ukuran, PKS menang dalam 2 pileg terakhir.
Itulah kenapa grafik elektoralnya naik sedikit demi sedikit jelang pemilihan.
Karena ada juga paslon yang survei tinggi di awal dan ke sini semakin turun," kata Seren.