berita69.org, Jakarta Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) menemukan sejumlah anomali yang terjadi di Pilkada Banten 2024, terhadap paslon Airin Rachmy Diany-Ade Sumardi.
Ketua DPP PDIP Ahmad Basarah mengulas dugaan intervensi atau campur tangan kekuasaan tanah air.
Dia pun kaget ternyata hal itu menimpa Airin, yang merupakan Ketua Tim Pemenangan Prabowo-Gibran di Provinsi Banten pada Pilpres 2024 lalu.
Baca Juga
- Pindahnya Kandang Banteng dari Jawa Tengah ke Jakarta
- Gelar Sayembara Harun Masiku Rp8 Miliar, PDIP Sebut Maruarar Sirait Arogan
- PDIP Terima Kasih ke Rakyat Indonesia, Klaim Menang Pilkada 2024 di 14 Provinsi
"Anomali yang pertama, di luar nalar kami.
Seorang Airin, Ketua Tim Pemenangan Prabowo-Gibran, sukses memenangkan Prabowo-Gibran di Banten, pada saat dia menjadi calon gubernur harus mengalami intervensi kekuasaan untuk menggagalkan kemenangan," tutur Basarah di kantor DPP PDIP, Menteng, Jakarta Pusat, Kamis (28/11/2024).
Advertisement
Basarah juga menyinggung soal hasil survei yang dirilis sebagian besar lembaga riset sebelum hari pencoblosan.
Pasalnya, dari hasil sendiri menunjukkan dominasi elektabilitas Airin dan Ade benar-benar unggul daripada kompetitor lainnya.
"Realistis enggak, sebuah hasil survei yang hampir satu minggu, melaporkan perbandingan yang sekali signifikan antara proses survei suara Airin dengan kandidat yang lainnya, di atas 70 persen up, kemudian hanya dalam waktu beberapa hari saja bisa berubah secara signifikan, anomali yang kedua," jelas dia.
Dia menyampaikan, pihaknya akan segera bersikap atas temuan anomali di Pilkada Banten 2024.
Sebab menurutnya, sekecil apapun intervensi kekuasaan, baik lewat Parcok alias Polri, ASN, dan lainnya, tentu tidak boleh terjadi lagi di kemudian hari.
"Oleh karena itu, kami akan tetap melakukan legal action, pelawanan secara terukur.
Saya sudah berkoordinasi dengan Bung Ronny Talapessy, untuk membuktikan anomali-anomali yang terjadi di Pilkada Provinsi Banten itu, kita akan teruskan ke Mahkamah Konstitusi," kata dia.