berita69.org, Jakarta Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) KH Yahya Cholil Staquf mengatakan, PBNU ingin berkontribusi dalam program makan bergizi gratis milik Presiden Prabowo Subianto.
Yahya mengaku Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) milik akar rumput PBNU siap dilibatkan dalam program makan bergizi gratis.
Baca Juga
- Polemik PPN 12 Persen untuk Barang dan Jasa Mewah, PBNU: Mestinya Dulu Rakyat Diajak Ngomong
- Kiai Dimyathi Muhammad Bersuara soal Permohonan Tabayun PBNU
- Wakil Rais Aam PBNU Tak Percaya Wacana MLB NU Direstui Kiai Sepuh
"Soal UMKM, kami sadar bahwa UMKM menjadi salah satu arena hikmah yang strategis bagi NU.
Kami juga sudah menginisiasi sejumlah hal antara lain, kami membangun jaringan ritel yang sekarang sudah mulai jalan, dan kami kembangkan di daerah," kata Yahya di Gedung PBNU, Jalan Kramat Jaya, Jakarta Pusat, Jumat (3/1/2025).
Advertisement
PBNU, lanjut dia, juga mengembangkan beberapa titik usaha agrobisnis antara lain di Magelang dan Jawa Timur, di Yogyakarta.
Oleh sebab itu, PBNU ingin berkontribusi jika pemerintah pusat berkenan.
"Apakah ini nanti bisa dilibatkan di dalam program makan siang bergizi itu?
Tentu kami ingin berkontribusi kalau memang ada ruang berkontribusi di situ," ujar Yahya.
Ia menyatakan, PBNU sedang menunggu konstruksi yang digunakan pemerintah untuk pengelolaan program makan siang bergizi.
Yahya menyebut, sejauh ini ada sejumlah pesantren yang diminta oleh pemerintah untuk menjadi pilot project program makan bergizi gratis.
"Sekarang ini ada beberapa pesantren yang sudah dihubungi untuk dijadikan pilot project, dijadikan tempat pilot project bagi pelaksanaan makan bergizi gratis.
Ini yang akan dijalankan koordinasi dengan NU," ucap Yahya.
Selain itu, Yahya menyatakan, beberapa instrumen pelaksanaan program makan bergizi gratis sedang dipersiapkan.
Dia berujar, beberapa instrumen pendukung makan bergizi gratis juga dikerjakan cukup intens.
"Mudah-mudahan dalam waktu yang tidak lama lagi ini semua akan menjadi modal lebih jelas.
Sekarang berbagai macam instrumen standarnya sudah dikerjakan, bagaimana supaya menjadi partner.
Kami akan respons sesuai apa yang sudah ditetapkan pemerintah," ujar Yahya.