berita69.org, Jakarta - Partai NasDem menargetkan masuk tiga besar dalam Pemilihan Umum (Pemilu) 2029.
Target tersebut dibahas secara serius dalam Rapat Kerja Nasional (Rakernas) I Partai NasDem yang digelar di Kota Makassar, Sulawesi Selatan.
Menanggapi hal tersebut, Direktur Eksekutif Indikator Politik strategis Indonesia Burhanuddin Muhtadi memaparkan sejumlah tantangan elektoral yang perlu diantisipasi.
Baca Juga
- NasDem Pasang Target Masuk 3 Besar di Pemilu 2029, Konsolidasi jadi Fokus Utama
- KPK Respons Surya Paloh soal OTT Bupati Kolaka Timur, Tegaskan Sesuai Aturan
- Anak Buahnya Ditangkap KPK, Surya Paloh Minta Fraksi NasDem di DPR Gelar RDP Bahas Terminologi OTT
Menurutnya, NasDem merupakan salah satu dari sedikit partai yang mengalami kenaikan suara secara konsisten dalam tiga pemilu terakhir, namun tetap ada sejumlah kerentanan yang harus diwaspadai.
Advertisement
“Partai NasDem mengalami tren kenaikan suara sejak pertama kali ikut pemilu pada 2014.
Tapi ini juga luar biasa bergantung pada sistem proporsional terbuka, karena memungkinkan partai mengusung caleg-caleg populer,” ungkap Burhanuddin.
Ia mengingatkan bahwa jika sistem pemilu ke depan berubah menjadi proporsional tertutup, hal tersebut bisa menjadi tantangan serius bagi NasDem.
Lebih lanjut, Burhanuddin juga menyoroti kekuatan distribusi suara NasDem yang masih terkonsentrasi di wilayah perkotaan, luar Jawa, serta kalangan kelas menengah, yang menurutnya masih kurang ideal untuk skala kemenangan nasional.
“NasDem perlu memperluas basis dukungan di Jawa, menyasar pemilih kelas menengah bawah, dan menjangkau generasi muda.
Saat ini, 56 persen pemilih berasal dari segmen anak muda, dan akan semakin besar di 2029,” jelasnya.