Muzani Ungkap Hubungan Prabowo dan Jokowi: Sehari Bisa 2 Kali Bertemu - News berita69.org

Muzani Ungkap Hubungan Prabowo dan Jokowi: Sehari Bisa 2 Kali Bertemu - News berita69.org

  • Sport
Muzani Ungkap Hubungan Prabowo dan Jokowi: Sehari Bisa 2 Kali Bertemu - News berita69.org

2024-08-29 00:00:00
Bahkan, kata Muzani, antara Prabowo dengan Presiden Jokowi bisa berkomunikasi dua kali dalam sehari.

 

berita69.org, Jakarta - Sekjen Partai Gerindra Ahmad Muzani menegaskan, bahwa hubungan Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto dan Presiden Joko Widodo (Jokowi) baik-baik saja.

Hal itu dia sampaikan, menanggapi soal calon kepala daerah banyak yang mengundurkan diri menjelang masa pendaftaran.

BACA JUGA: Tarik Pencalonan Ariza dari Pilkada Tangsel, Dasco: Ada Tugas Khusus
BACA JUGA: PKS dan Gerindra Deklarasikan Haru-Dhani Maju Pemilihan Wali Kota Bandung

Baca Juga

  • Reaksi Marshel Widianto Batal Jadi Calon Wakil Walikota Tangsel, Tak Kapok Terjun ke Politik strategis
  • Tak Jadi Maju di Pilkada Tangsel, Marshel Mengaku Hanya Habis Rp 500 Ribu di Kampanye
  • Gerindra: Kaesang Tidak Maju Pilkada Solo

"Saya harus katakan bahwa bicara Pak Prabowo dan Pak Jokowi amat baik, teramat lancar," kata Muzani, saat diwawancarai di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Kamis (29/8/2024).

Bahkan, kata Muzani, antara Prabowo dengan Presiden Jokowi bisa berkomunikasi dua kali dalam sehari.

"Bahkan saya catat dalam minggu-minggu ini, kegiatan itu sehari bisa dua kali ketemu.

Untuk hal-hal yang penting sampai hal-hal yang sifatnya ringan, dikomunikasikan," ujar dia.

Lebih lanjut, Prabowo pun meminta Presiden Jokowi untuk hadir dalam penutupan Rapimnas Gerindra.

Hal itu menjadi sinyal bahwa Prabowo dan Jokowi baik-baik saja.

"Bahkan Pak Prabowo meminta agar Pak Jokowi nanti hadir pada saat penutupan rapat pimpinan nasional bersama apel akbar bersama kader Partai Gerindra dan Pak Jokowi menyanggupi insyaAllah akan datang," ungkapnya.

Lebih lanjut, Muzani pun menilai, bahwa isu keretakan Prabowo dan Jokowi sengaja dimunculkan agar persepsi publik memandang bahwa keduanya memiliki pandangan yang berbeda.

"Bukan hanya membantah, tetapi isu itu sepertinya sengaja diproduksi untuk olah-olah ada sebuah perbedaan pandang antara kedua kemungkinan kita," imbuh Muzani.

 

  • Berita
  • BeritaTerkini
  • BeritaHariIni
  • BeritaTerbaru
  • KabarTerbaru
  • UpdateBerita
  • BeritaGlobal
  • BeritaNasional
  • BeritaRegional
  • BeritaPolitik
  • BeritaEkonomi
  • AnalisisOlahraga
  • BeritaHarian
  • BeritaOlahraga
  • BeritaSosial
  • BeritaTeknologi
  • BeritaPendidikan
  • BeritaKesehatan
  • BeritaEntertainment