berita69.org, Jakarta Prada Lucky Chepril Saputra Namo (23) tewas secara tragis diduga dianiaya seniornya di barak militer.
Kematian Prada Lucky meninggalkan duka mendalam bagi keluarga dan menjadi sorotan publik.
Paman korban Rafael Davids mengatakan keponakannya itu menjadi anggota TNI yang baru menjadi anggota TNI selama dua bulan.
Usai sah menjadi anggota TNI, Prada Lucky langsung ditempatkan di Batalion Pembangunan 843.
Di Batalion tersebut, Prada Lucky dan satuannya membawa misi mulia untuk pembangunan di NTT.
Baca Juga
- Empat Anggota TNI yang Diduga Siksa Prada Lucky hingga Tewas Dikabarkan Ditahan
- VIDEO: Diduga Anaknya Dianiaya Hingga Tewas, Emosi Tentara Memuncak!
- TNI Periksa Prajurit Diduga Aniaya Prada Lucky, Tegaskan Dijerat Hukum Militer
Dari informasi yang dihimpun, tugas Batalyon Infanteri (Yonif) 843/Teritorial Pembangunan (TP) 843/Patriot Yudha Vikasa (PYV) adalah sebagai penguat kesiapsiagaan pertahanan di wilayah strategis dan sebagai satuan teritorial pembangunan yang humanis dan membangun melalui pendekatan pembinaan teritorial.
Advertisement
Satuan ini juga menjalankan akting sosial dalam masyarakat seperti pembersihan fasilitas umum untuk menciptakan lingkungan sekitar yang bersih dan sehat.
Batalion itu merupakan Batalion yang baru mendarat di daerah itu kurang lebih satu bulan untuk membantu pembangunan masyarakat di NTT.
Menurut Rafael, Lucky beberapa waktu lalu sempat pulang ke Kupang untuk mengadakan syukuran dengan keluarga dan teman-temannya, kemudian tanggal 5 Juni, kembali ke kompi.
Rafael menambahkan, Prada Lucky dikenal sosok baik.
Meski pendiam, tetapi tidak angkuh.
"Tidak sombong apa segala, tidak anak ini," kenangnya.
Menurutnya, Rafael anak kedua dari empat bersaudara.
Dia memiliki kakak perempuan dan dua adik laki-laki yang masih kecil.