berita69.org, Jakarta - Pengalaman pernah mengalami kasus digital, membawa Mira Sahid aktif memberikan edukasi mengenai pentingnya literasi digital kepada masyarakat.
Sebagai pegiat literasi digital, dia mengingatkan pentingnya bijak memilah informasi, menyebarkan informasi, hingga membiasakan membaca dari sumber yang terpercaya.
Mira Sahid menuturkan, ketertarikannya dengan dunia literasi dimulai ketika aktif menulis blog pada 2008 silam hingga akhirnya membuat komunitas Kumpulan Emak Blogger pada 2012 lalu.
Kumpulan Emak Blogger merupakan wadah bagi ribuan perempuan, bukan sekadar tempat menulis blog, tetapi ruang aman untuk bercerita, berbagi, dan berdaya.
Mira Sahid lalu bergabung dalam Siberkreasi - Gerakan Nasional Literasi Digital - yang diinisiasi sejumlah komunitas pada 2017.
Advertisement
"Dan sebetulnya sebelum ke situ di pertengahannya, tahun 2015 itu saya juga pernah mengalami kasus digital yang cukup viral pada saat itu, dan akhirnya ketika 2017 ada gerakan ini, saya jadi penasaran mencari tahu ya kenapa sih gitu orang-orang begitu frontal di media sosial karena saya kan mendapatkan komentar-komentar sensitif atas musibah yang saya alami saat itu.
Nah dari situlah akhirnya kok menarik mempelajari literasi digital," kata Mira Sahid dalam perbincangannya dengan berita69.org, Minggu 13 Oktober 2025.
Dia mengatakan, ada pilar literasi digital yang dinamakan CABE, yakni cakap, aman, budaya, dan etika.
Pilar ini dibentuk saat Siberkreasi berpatner dengan Kementerian Bicara dan Informatika (Kominfo), sekarang berubah menjadi Kementerian Interaksi dan Digital (Komdigi).
"Nah kasus saya itu kan berhubungan dengan etik ya.
Etika orang orang bagaimana sih di media sosial, kok bisa frontal.
Dari situ saya mulai ikut bersama Siberkreasi dan juga ikut mengedukasi," kata Mira yang kini menjadi Wakil Ketua Umum Sibekreasi.
Dalam edukasi tersebut, dia mengingatkan kepada masyarakat tentang pentingnya tidak oversharing, hati-hati memaknai komentar, dan bagaimana menyikapinya.