Menko PMK Pratikno Tinjau Progres Pembangunan Huntara bagi Penyintas Erupsi Gunung Lewotobi - News berita69.org

Menko PMK Pratikno Tinjau Progres Pembangunan Huntara bagi Penyintas Erupsi Gunung Lewotobi - News berita69.org

  • Sport
Menko PMK Pratikno Tinjau Progres Pembangunan Huntara bagi Penyintas Erupsi Gunung Lewotobi - News berita69.org

2024-11-24 00:00:00
Pratikno, meninjau pembangunan rumah hunian sementara (huntara) di atas lahan seluas 11 hektare untuk para penyintas erupsi Gunung Lewotobi Laki-laki di Kabupaten Flores Timur, Nusa Tenggara Timur (NTT).

berita69.org, Jakarta - Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK), Pratikno, meninjau pembangunan rumah hunian sementara (huntara) di atas lahan seluas 11 hektare untuk para penyintas erupsi Gunung Lewotobi Laki-laki di Kabupaten Flores Timur, Nusa Tenggara Timur (NTT).

"Semuanya kita lakukan secara bersamaan ya, jadi paralel baik itu hunian tetap nanti kita akan cek, hunian sementara sudah dimulai sambil menunggu tenaga kerja bantuan dari TNI," ujar Pratikno saat meninjau lokasi di Desa Konga, Kecamatan Titehena, Minggu (24/11/2024).

Baca Juga

  • Pratikno Beberkan Tantangan Indonesia Makin Berat, Mulai Perubahan Iklim, Geopolitik, hingga Perang

Rumah huntara bagi 2.079 kepala keluarga ini dibangun secara bertahap dan direncanakan dapat segera ditempati oleh para penyintas yang kini berada di berbagai posko pengungsian maupun yang memilih mengungsi mandiri di rumah kerabat.

Pratikno memastikan bahwa huntara tersebut siap ditempati sesegara mungkin.

"Nanti satu blok jadi langsung digunakan, tadi dari BNPB, panitia pelaksana sudah menyanggupi akan selesai dalam waktu dua bulan, karena sebentar lagi kita akan menghadapi musim hujan.

Jadi semaksimal mungkin, di saat Nataru, posisi pengungsi sudah ada di huntara," katanya.

dikutip dari Antara.

Sementara itu, Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), Suharyanto, menjelaskan secara teknis satu huntara akan ditempati oleh lima kepala keluarga.

"Kami akan bangun minimal 400 huntara.

Kami mengerahkan TNI 200 orang yang dibagi menjadi 15-20 tim, karena dalam satu huntara itu membutuhkan enam orang, pengerjaannya selama seminggu," ujarnya.

 

  • Berita
  • BeritaTerkini
  • BeritaHariIni
  • BeritaTerbaru
  • KabarTerbaru
  • UpdateBerita
  • BeritaGlobal
  • BeritaNasional
  • BeritaRegional
  • BeritaPolitik
  • BeritaEkonomi
  • AnalisisOlahraga
  • BeritaHarian
  • BeritaOlahraga
  • BeritaSosial
  • BeritaTeknologi
  • BeritaPendidikan
  • BeritaKesehatan
  • BeritaEntertainment