berita69.org, Jakarta- Menteri Ketenagakerjaan (Menaker), Yassierli mengaku prihatin atas kasus dugaan pemerasaan terhadap perusahaan yang mengurus sertifikasi K3 atau Keselamatan dan Kebugaran Kerja yang menyeret kementeriannya.
Dalam kasus ini, Wakil Menteri Ketenagakerjaan Immanuel Ebenezer ditangkap Komisi Pemberantasan Penyelewengan (KPK).
Yassierli menegaskan, tidak akan mentoleransi perilaku koruptif di kementeriannya.
Dia sudah meminta anak buahnya untuk meneken pakta integritas agar siap dicopot bila melakukan pemufakatan.
Baca Juga
- Buruh Tuntut Upah Minimum 2026 Naik 10%, Menaker Bilang Begini
- Siap Kerja di Tengah Ketidakpastian, Ini Pesan Menaker untuk Generasi Muda
- Yassierli Siapkan 59 BLK untuk Pembelajaran Rakyat
"Saya sudah minta pejabat dan jajaran Kemnaker teken pakta integritas siap dicopot bila melakukan penyelewengan," kata Yassierli dalam konferensi pers, Kamis (21/8/2025).
Advertisement
Selain anak buah, Yassierli juga meneken pakta integritas dengan ribuan perusahaan jasa K3 di Indonesia.
"Khusus untuk sertifikasi K3 kami sudah melaksanakan pakta integritas bahkan dengan perusahaan jasa K3 dengan total 1.000 di Indonesia," jelasnya.
Yassierli menambahkan, dia merotasi pegawai yang sudah menduduki posisi jabatannya selama empat tahun untuk mencegah menghulurkan duit hingga gratifikasi.
"Kemudian memperbaiki layanan sehinggga lebih transparan dan akuntabel dan merevisi berbagai regulasi terkait pelayanan K3," sambungnya.
Yassierli mengaku mengambil catatan dari kasus yang menyeret Immanuel Ebenezer.
Dia berharap kejadian serupa tak terulang.
"Saya harap ke depan tidak ada lagi insiden terlibat pengelabuan dan penyimpangan apapun," ujarnya.