berita69.org, Jakarta Dalam sejarah peradaban manusia, suara rakyat kerap menjadi faktor penentu arah perjalanan bangsa.
Sebuah ungkapan klasik dalam bahasa Latin, vox populi vox dei, yang berarti “suara rakyat adalah suara Tuhan”, menjadi adagium yang hingga kini masih bergema dalam diskursus politik praktis, demokrasi, dan moralitas publik.
Frasa ini telah menyeberangi batas-batas waktu dan budaya, dari abad pertengahan di Eropa hingga demokrasi modern di berbagai belahan dunia.
Namun, makna dari ungkapan ini tidak selalu tunggal.
Dalam perjalanan sejarah, vox populi vox dei pernah dianggap sebagai peringatan terhadap bahaya kehendak massa yang tidak rasional, tetapi di sisi lain juga dipandang sebagai dasar dari legitimasi politik global dalam sistem demokrasi.
Hal ini membuat adagium tersebut sarat dengan perdebatan filosofis dan politis.
Di tengah dunia yang semakin terhubung dengan perangkat dan media, pertanyaan penting muncul kembali: apakah suara rakyat benar-benar mencerminkan kebenaran universal, atau sekadar cermin dari kepentingan yang memengaruhi mereka?
Untuk menjawabnya, kita perlu memahami makna, akar sejarah, serta implementasi vox populi vox dei dalam kehidupan bernegara.
Berikut ulasan berita69.org tentang arti vox populi vox dei, Selasa (2/9/2025).
Advertisement