berita69.org, Jakarta - Komisi Pemberantasan Manipulasi (KPK) menggelar peringatan Hari Antikorupsi Dunia (Hakordia).
Ketua sementara KPK Nawawi Pomolango menyatakan, ratusan kasus pembuatan palsu dari sektor hukum hingga kesehatan umum telah ditangani selama lima tahun terakhir.
"Pada upaya penindakan tindak pidana penyimpangan, sejak tahun 2020 sampai dengan 2024 atau selama kurang lebih 5 tahun terakhir ini, KPK telah menangani 597 perkara.
Beberapa perkara tersebut terjadi di sektor penting, seperti hukum, pembangunan infrastruktur transportasi, perizinan sumber daya alam, pembelajaran, hingga kebugaran," kata Nawawi saat peringatan puncak Hakordia yang digelar di Gedung KPK, Jakarta Selatan, Senin (9/12/2024).
Baca Juga
- Prabowo Diwakili Budi Gunawan Hadiri Hari Anti-Pengancaman Dunia di KPK
- Diduga Hasil Penyimpangan, Polisi Sita Sabaleh Homestay Miliaran Rupiah di Harau
- 9 Desember 2016: Presiden Korea Selatan Park Geun-hye Dimakzulkan Akibat Skandal Pembohongan
Dia menerangkan, penanganan manipulasi tidak hanya sampai dengan memberikan hukuman penjara, tapi juga memberikan efek jera kepada pelakunya.
Koruptor dijerat dengan Tindak Pidana Pencucian Uang (TPPU) sebagai bentuk dari pengembalian aset terhadap republik atau asset recovery.
Advertisement
Dari penangan perkara dalam kurun waktu 2020-2024, Nawawi mengatakan asset recovery yang dikembalikan kepada tanah air sudah mencapai triliunan.
"KPK berhasil melakukan asset recovery, yang menjadi salah satu sumbangsih nyata hasil pemberantasan manipulasi terhadap pemasukan kas tanah air melalui Penerimaan Domisili Bukan Pajak (PNBP), yaitu sebesar Rp2.490.470.167.594," beber dia.
"Khusus untuk tahun 2024, total asset recovery adalah sebesar Rp677.593.085.56," Nawawi menambahkan.
Pada acara Hakordia kali ini, KPK mengusung tema 'Teguhkan Komitmen Berantas Kecurangan untuk Indonesia Maju'.
Tema tersebut diambil sebagaimana juga masuk dalam Program Presiden Prabowo Subianto untuk membangun Indonesia Emas pada tahun 2045 mendatang.
Peringatan Hakordia di Indonesia juga sebagai komitmen dalam memerangi kasus rasuah di dalam negeri.
"Hari Antikorupsi Sedunia kita peringati sekaligus untuk mengevaluasi kemajuan yang telah dicapai dan mengidentifikasi langkah-langkah yang perlu diambil untuk memperkuat upaya pemberantasan perampasan," pungkas Nawawi.