berita69.org, Jakarta - Hidup tanpa kehadiran ayah tidak membuat langkah Andra Farizki Ramdhani terhenti.
Di bawah asuhan ibunya yang menjadi tulang punggung keluarga, siswa kelas X-4 Pengajaran Rakyat Menengah Atas (SRMA) 10 Jakarta Selatan itu menemukan harapan baru lewat hadirnya Sekolah Rakyat yang digagas Presiden Prabowo Subianto.
Di tengah keterbatasan finansial, Andra mengaku Pembelajaran Rakyat telah membuka jalan baginya untuk meraih pengajaran yang layak.
Baca Juga
- Cak Imin Dorong Kampus Seluruh Indonesia Jalankan Program Pembelajaran Rakyat
- Cak Imin: Pengajaran Rakyat di UNESA Bukti Pemberantasan Kemiskinan Lewat Pengajaran
- Anggaran Pengajaran Rp 757 Triliun di 2026, Terbesar Sepanjang Sejarah NKRI
"Buat Bapak Presiden Prabowo, terima kasih sudah membuat Pembelajaran Rakyat karena ini buat orang-orang enggak mampu, jadi membuat anak-anak semangat belajar, enggak malas-malasan, jadi pintar juga.
Ini juga bikin Indonesia maju," katanya dalam keterangan resmi dari Kementerian Sosial (Kemensos) yang diterima di Jakarta, Sabtu (16/08/2025), dikutip dari Antara.
Advertisement
Meski pengalaman sekolah di asrama cenderung baru baginya, Andra merasa hal tersebut benar-benar berharga karena hari-harinya diisi dengan kisah-kisah lucu.
"Kesannya pasti jauh dari orang tua, masih kangen, tetapi enaknya di sini ramai, sama teman-teman, ada saja kisah lucunya," ucap Andra.
Ia mengaku rutinitas hariannya kini cukup padat, mulai dari bangun pagi, shalat subuh, jasa, hingga upacara sebelum masuk kelas.
Di sore hari, ia biasa menelepon ibunya untuk sekadar menanyakan kabar.
"Dulu dibangunkan mama, sekarang dibangunkan teman.
Dulu makan masakan mama, sekarang makan ramai-ramai," ujarnya.