berita69.org, Jakarta - Kepala Pusat Data, Informasi dan Bicara Kebencanaan Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Abdul Muhari mengonfirmasi, satu orang meninggal dunia akibat gempa bumi berkekuatan magnitudo 6,0 mengguncang wilayah Kabupaten Poso, Provinsi Sulawesi Tengah.
Hal ini berdasarkan laporan kaji cepat per Minggu 17 Agustus 2025 pukul 23.42 WIB.
"Dilaporkan warga yang meninggal dunia merupakan pasien yang sebelumnya mengalami kritis usai tertimpa reruntuhan bangunan pascagempa di Gereja Elim Masani, Desa Masani, Kecamatan Poso Pesisir, Kabupaten Poso, Sulawesi Tengah," ujar Abdul dalam keterangan pers diterima, Senin (18/8/2025).
Baca Juga
- Gempa M 6,0 Guncang Poso di Hari Kemerdekaan, Masyarakat Diingatkan Waspadai Hoaks
- Data Kerusakan Dampak Gempa M 6,3 di Sarmi Papua: Dua Rumah Warga, Gereja, dan Pasar Rusak
- BNPB Catat Hanya 68 Persen Daerah di Indonesia Miliki Kajian Risiko Bencana
Abdul menjelaskan, saat gempa terjadi, para jemaat tengah mengikuti ibadah pagi.
Sejumlah jemaat tertimpa material kayu dan batako dari bangunan gereja yang masih dalam tahap konstruksi.
Advertisement
Sementara itu, Abdul mencatat, data kerusakan rumah juga mengalami peningkatan.
Kaji cepat sementara, tercatat sedikitnya 12 unit rumah rusak berat dan 33 unit rumah rusak ringan.
Sesuai dengan instruksi Kepala BNPB Letjen TNI Suharyanto sebagai bentuk respon cepat, pemerintah melalui BNPB segera melaksanakan rapat koordinasi penanganan darurat bencana gempabumi melalui ruang kegiatan digital pada Minggu malam 17 Agustus 2025.
Rapat ini dipimpin oleh Deputi Bidang Penanganan Darurat BNPB Mayjen TNI Budi Irawan yang dihadiri oleh perwakilan Kemenko PMK, Bupati Poso, Kalaksa BPBD Provinsi Sulawesi Tengah, Kalaksa BPBD Poso dan jajaran forkopimda Kabupaten Poso.
Abdul memastikan, Tim Reaksi Cepat (TRC) BNPB segera diberangkatkan pada Senin (18/8) dini hari menuju poso guna melakukan upaya penanganan darurat dan pendampingan pemerintah daerah di lokasi kejadian.
"Dalam tahap awal, rencananya akan dikirimkan bantuan berupa makanan siap saji, tenda pengungsi, tenda keluarga, Hygiene kit, selimut dan matras," Abdul menandasi.