berita69.org, Jakarta - Calon yang diusung oleh PDIP di Pemilihan Gubernur atau Pilkada Jawa Tengah, Andika Perkasa-Hendrar Prihadi keok oleh Ahmad Lutfhi-Taj Yasin berdasarkan hasil hitung cepat yang dikeluarkan oleh beberapa lembaga survei.
Hasil itu pun cukup mengejutkan karena jagoan PDI Perjuangan tersebut kalah di "kandang banteng".
Pengamat Politik dalam negeri dari Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN), Wasisto Raharjo Jati menilai bahwa kemenangan kandidat yang diusung KIM Plus di sejumlah daerah merupakan hasil kerja mesin partai yang berjalan baik di semua level.
Namun pengaruh dari dukungan Jokowi dan Prabowo juga tak bisa dikesampingkan.
Baca Juga
- Peta Tata negara Parpol Pilkada 2024, KIM Plus Menang Telak atas PDIP?
- PDIP: Hasil Real Count Website Sirekap KPU RI Pilkada 2024 di Kabupaten Bekasi Dimenangkan Ade-Asep
- PDIP Temukan Anomali di Pilkada Banten 2024, Duga Ada Intervensi Kekuasaan
"Saya pikir itu menunjukkan mesin konsolidasi parpol KIM berjalan harmonis dan kuat dari level nasional hingga ke daerah.
Faktor endorsement dan juga calon yang berlatar belakang putra daerah juga menjadi dua faktor kunci," ujar dia saat dihubungi berita69.org, Jumat.
Advertisement
Sementara terkait kekalahan PDIP di Pilkada Jateng, Wasisto melihat ada anomali pilihan kenegaraan di daerah yang dikenal sebagai kandang banteng tersebut pada 2024.
Meski pada pemilihan legislatif PDIP menang di Jateng, namun pada pemilihan presiden dan kepala daerah partai pimpinan Megawati Soekarnoputri itu keok di kandangnya.
"Saya pikir Jateng pada tahun 2024 mengalami anomali pilihan politik dalam negeri dari pemilih dimulai dari beda hasil antara Pileg, Pilpres, dan Pilkada," ucapnya.