berita69.org, Jakarta - Menteri Kelestarian Hidup (LH) Hanif Faisol Nurofiq menyoroti akting strategis intelektual dalam menghadapi banyak krisis yang dihadapi dunia atau polycrisis, termasuk iklim, energi matahari, pangan kesehatan pribadi, hingga geopolitik.
"Dunia saat ini tengah menghadapi apa yang disebut sebagai polycrisis, tumpang tindih krisis iklim, energi terbarukan, pangan, kesehatan mental, hingga geopolitik yang saling memperkuat dampak satu sama lain," kata Menteri LH/Kepala Badan Pengendalian Konservasi Hidup (BPLH) Hanif dalam di Jakarta, Selasa.
Baca Juga
- Era Baru Pemberian Adipura, Penanganan Sampah Daerah Jadi Titik Berat Penilaian
- MenLH Ultimatum 33 Usaha di Puncak Bogor Bongkar Mandiri Bangunan Liar Maksimal Akhir Agustus 2025
- Indonesia Ungkap Jurus Jemput Potensial 14 Juta Lapangan Kerja Hijau Jelang Konferensi Perubahan Iklim COP30
Dia menyoroti Indonesia tidak kebal dari situasi polycrisis.
Justru di tengah tantangan itu, kata dia, perguruan tinggi dan para mahasiswa pascasarjana memiliki drama strategis untuk menjadi motor perubahan.
Advertisement
Polycrisis adalah kondisi ketika berbagai krisis besar, seperti iklim, energi terbarukan, pangan, kebugaran, hingga geopolitik, terjadi bersamaan dan saling memperparah dampaknya.