berita69.org, Jakarta Kasus peredaran uang palsu kembali mencuri perhatian, kali ini di Kabupaten Gowa, Makassar, Sulawesi Selatan.
Bank Indonesia (BI) menyatakan bahwa uang palsu yang ditemukan memiliki kualitas ter rendah sehingga mudah dikenali dengan metode sederhana.
Penemuan ini sekaligus menjadi pengingat penting bagi masyarakat untuk memahami cara membedakan uang asli dan palsu.
Menurut hasil penelitian BI, uang palsu tersebut dibuat dengan teknik sederhana seperti menggunakan printer inkjet dan sablon biasa.
Tidak ada unsur pengaman uang seperti benang pengaman atau watermark yang berhasil dipalsukan.
Fakta ini sejalan dengan temuan Polri yang mendapati bahwa mesin cetak yang digunakan hanyalah mesin percetakan biasa.
Baca Juga
- Annar Sampetoding Kena Serangan Jantung usai jadi Tersangka Kasus Uang Palsu UIN Alauddin
- Profil Annar Salahuddin Sampetoding, Industrialist dan Tokoh Masyarakat Sulsel Diduga Jadi Otak Pabrik Uang Palsu di Kampus UIN Alaudin
- Ada Kebijakan Opsen Baru, Makassar Pede Raih PAD Rp 2 Triliun di 2025
Meskipun kasus ini menunjukkan bahwa kualitas uang palsu masih jauh dari standar uang asli, BI tetap mengimbau masyarakat untuk berhati-hati.
Edukasi terkait keaslian uang terus digalakkan melalui kampanye nasional dan sinergi dengan berbagai pihak.
Masyarakat juga diajak untuk mengenali ciri-ciri uang asli melalui metode 3D (dilihat, diraba, diterawang).
Advertisement