berita69.org, Jakarta Presiden Prabowo Subianto mengungkapkan total kerugian yang dialami bangsa akibat beras oplosan mencapai Rp100 triliun per tahunnya.
Prabowo pun kesal karena pemerintah setengah mati mencari uang untuk menambah kas republik.
"Saya dapat laporan kerugian yang dialami oleh keuangan Indonesia, kerugian oleh bangsa Indonesia, kerugian oleh rakyat Indonesia adalah Rp100 triliun tiap tahun.
Menteri Keuangan, kita setengah mati cari uang setengah mati, pajak inilah, bea cukai inilah dan sebagainya, ini 100 triliun," ujar Prabowo Subianto saat peluncuran Koperasi Desa Merah Putih di Klaten Jawa Tengah, Senin (21/7/2025).
Konsumen Bisa Tuntut Ganti Rugi
Baca Juga
- Prabowo Geram Kasus Beras Oplosan: Ini Penghianat Nasional, Saya Tak Terima
- Dapat Instruksi Prabowo, Kejagung Siap Usut Kasus Beras Oplosan
- Rano Karno Instruksikan Tindakan Tegas bagi Pihak Terlibat Beras Oplosan
Prabowo menuturkan uang hasil beras oplosan tersebut hanya dinikmati 5 kelompok usaha, sementara negeri mengalami kerugian besar setiap tahunnya.
Prabowo membayangkan uang Rp100 triliun bisa digunakan untuk memperbaiki 100.000 guru di Indonesia.
Advertisement
"Bisa bayangkan enggak, kalau kita tertibkan ini, kita punya Rp100 triliun setiap tahun, 5 tahun kita punya Rp1.000 triliun.
Menteri Keuangan kita perbaiki pengajaran.
(Sekarang) Kita hanya mampu memperbaiki 11.000 sekolah tahun ini anggarannya Rp19 triliun, Rp19 triliun," kata Prabowo.
"Kalau saya punya Rp100 triliun tiap tahun berarti kita bisa perbaiki 100.000 guru, kita punya 330.000 pengajaran, dalam 3 setengah tahun kita akan perbaiki semua pembelajaran di seluruh Indonesia," sambung Prabowo.
Menurut dia, tindakan mengoplos beras merupakan sabotase ekonomi lokal Indonesia dan menikam masyarakat.
Untuk itu, Prabowo memerintahkan Jaksa Agung dan Kapolri menindak tegas dan mengusut kasus beras oplosan.
"Saya perintahkan Kapolri dan Jaksa Agung usut, tindak.
Kalau mereka kembalikan Rp100 triliun itu, oke.
Kalau tidak (kembalikan), kita sita itu panggilan-penggiling padi yang brengsek itu," tegas Prabowo.