Apa yang Terjadi Setelah Bung Karno Bacakan Proklamasi Kemerdekaan Indonesia? - News berita69.org

Apa yang Terjadi Setelah Bung Karno Bacakan Proklamasi Kemerdekaan Indonesia? - News berita69.org

  • Sport
Apa yang Terjadi Setelah Bung Karno Bacakan Proklamasi Kemerdekaan Indonesia? - News berita69.org

2025-08-17 00:00:00
Siaran radio menjadi alat penyebaran terpenting menyampaikan kabar Indonesia merdeka. Untuk menghindari sensor, sejumlah stasiun radio menyiarkan berita dalam bahasa daerah, misalnya Radio Surabaya yang menggunakan bahasa Madura.

80 tahun lalu pada 17 Agustus 1945 Indonesia memproklamasikan kemerdekaannya.

Lambert Giebels, penulis biografi Bung Karno menyebut proklamasi RI sebagai salah satu paling sederhana pernah ada di dunia.

berita69.org menurunkan serial tulisan tentang peristiwa unik dan menarik sekitar Proklamasi Kemerdekaan RI.

Tulisan tersebut kami kumpulkan dalam TAG Mozaik Proklamasi.

Selamat menikmati.

berita69.org, Jakarta - Proklamasi Kemerdekaan yang dibacakan Soekarno pada 17 Agustus 1945 menjadi tonggak lahirnya Republik Indonesia.

Namun perjuangan bangsa tidak berhenti pada hari itu.

Sesaat setelah teks proklamasi dibacakan, Bendera Merah Putih dikibarkan oleh Latief Hendraningrat, Suhud Sastro Kusumo, dan SK Trimukti, diiringi lagu Indonesia Raya.

Berita kemerdekaan kemudian disebarkan melalui surat kabar, pamflet, radio, telegram, hingga dari mulut ke mulut.

BACA JUGA:Kisah Wartawan Muda Pungut Lalu Kantongi Naskah Otentik Proklamasi yang Tergeletak di Meja
BACA JUGA:Cerita Lucu Bung Hatta Dikencingi Guntur Soekarnoputra saat Momen Tegang Penculikan Rengasdengklok

Baca Juga

  • Mengenal SK Trimurti Pembawa Baki Merah Putih Pertama Setelah Indonesia Merdeka
  • Menu Sahur Bung Hatta pada 17 Agustus 1945
  • Kisah Madu Yaman Penyembuh Malaria Bung Karno di Detik-detik Proklamasi Kemerdekaan

Siaran radio menjadi media penting.

Radio Domei, kantor berita resmi Jepang saat itu, memancarkan berita proklamasi lewat operator radio F.

Wuz.

Meski pihak Jepang berusaha menghentikan siaran, kabar kemerdekaan tetap tersebar luas.

Untuk menghindari sensor, sejumlah stasiun radio menyiarkan berita dalam bahasa daerah, misalnya Radio Surabaya yang menggunakan bahasa Madura.

Para pemuda turut ambil drama besar dalam menyebarkan berita kemerdekaan.

Mereka menggandakan teks proklamasi, menulis grafiti di dinding, hingga menyebarkan naskah berbahasa Inggris agar dunia internasional mengetahui lahirnya Indonesia.

Sehari setelah proklamasi, 18 Agustus 1945, Panitia Persiapan Kemerdekaan Indonesia (PPKI) bergerak cepat menggelar rapat penting.

Dalam sidang tersebut, Soekarno ditetapkan sebagai Presiden pertama Republik Indonesia dengan Mohammad Hatta sebagai Wakil Presiden.

Pada saat yang sama, UUD 1945 disahkan sebagai konstitusi tanah air.

 

  • Berita
  • BeritaTerkini
  • BeritaHariIni
  • BeritaTerbaru
  • KabarTerbaru
  • UpdateBerita
  • BeritaGlobal
  • BeritaNasional
  • BeritaRegional
  • BeritaPolitik
  • BeritaEkonomi
  • AnalisisOlahraga
  • BeritaHarian
  • BeritaOlahraga
  • BeritaSosial
  • BeritaTeknologi
  • BeritaPendidikan
  • BeritaKesehatan
  • BeritaEntertainment