Akhiri Polemik Royalti Lagu, Dasco Targetkan Revisi UU Hak Cipta Rampung dalam Dua Bulan - News berita69.org

Akhiri Polemik Royalti Lagu, Dasco Targetkan Revisi UU Hak Cipta Rampung dalam Dua Bulan - News berita69.org

  • Sport
Akhiri Polemik Royalti Lagu, Dasco Targetkan Revisi UU Hak Cipta Rampung dalam Dua Bulan - News berita69.org

2025-08-21 00:00:00
Wakil Ketua DPR RI Sufmi Dasco Ahmad, menargetkan dalam dua bulan semua pihak fokus menyelesaikan revisi Undang-Undang Hak Cipta.

berita69.org, Jakarta - Wakil Ketua DPR RI Sufmi Dasco Ahmad, menargetkan dalam dua bulan semua pihak ketekunan menyelesaikan revisi Undang-Undang Hak Cipta.

Hal tersebut bertujuan untuk menghentikan polemik royalti lagu.

"Kesimpulan rapat pada hari ini saya menawarkan, yang pertama, itu untuk selama dua bulan kita berkonsentrasi menjadikan Undang-Undang Hak cipta," ujar Dasco dalam rapat konsultasi DPR bersama Kementerian Hukum, Lembaga Manajemen Kolektif Nasional (LMKN) hingga musisi di DPR, Kamis (20/8/2025).

BACA JUGA:Dasco soal Langkah DPRD Pati untuk Pemakzulan Sudewo: Sudah On The Track
BACA JUGA:Jamuan Makan Siang Wapres Gibran dan Dasco, Apa Makna Politik global di Baliknya?

BACA JUGA:Gibran Unggah Momen Makan Siang Bareng Sufmi Dasco, Menunya Bakso hingga Tumis Daun Pepaya

Baca Juga

  • Dasco Tanggapi OTT Wamenaker: Pasti Presiden Prabowo Tidak akan Melindungi
  • Gibran Blak-blakan soal Diskusi dan Makan Siang Bareng Dasco
  • Tantiem Direksi-Komisaris BUMN Dihapus Dapat Hemat Rp 18 Triliun

Dasco menyebut tidak hanya DPR, melainkan para pemangku kepentingan yang hadir dalam rapat yakni musisi hingga komposer juga ikut berkontribusi dalam perumusan revisi UU Hak Cipta sebagai tim perumus.

"Saya minta kepada teman-teman yang tadi sudah berkontribusi untuk memberikan saran pendapat, aspirasi untuk sama-sama masuk dalam tim perumus," katanya.

Selain itu, Dasco meminta lembaga yang mengurus hak cipta dan royalti disatukan dalam satu organisasi.

"Bagaimana kemudian misalnya penyanyi, pemain band, itu artis punya satu organisasi saja, kemudian sama-sama ngurus bagaimana sih hidupnya.

Jangan sampai kayak sekarang ini, terlalu banyak lembaga yang mungut-mungut, bingung jadinya," ujarnya.

  • Berita
  • BeritaTerkini
  • BeritaHariIni
  • BeritaTerbaru
  • KabarTerbaru
  • UpdateBerita
  • BeritaGlobal
  • BeritaNasional
  • BeritaRegional
  • BeritaPolitik
  • BeritaEkonomi
  • AnalisisOlahraga
  • BeritaHarian
  • BeritaOlahraga
  • BeritaSosial
  • BeritaTeknologi
  • BeritaPendidikan
  • BeritaKesehatan
  • BeritaEntertainment