2024-12-21 00:00:00 Sebuah rudal yang ditembakkan dari Yaman menghantam Tel Aviv pada malam hari hingga Sabtu, kata pihak berwenang Israel, dalam kejadian yang jarang terjadi yaitu kegagalan intersepsi di kota tersebut.
Berita — Sebuah rudal yang ditembakkan dari Yaman menghantam Tel Aviv pada malam hari hingga Sabtu, kata pihak berwenang Israel, dalam kejadian yang jarang terjadi yaitu kegagalan intersepsi di kota tersebut.
Militer Israel mengatakan proyektil tersebut mendarat di wilayah Jaffa selatan Tel Aviv, dan menambahkan bahwa upaya untuk mencegat rudal dari Yaman gagal tak lama setelah sirene berbunyi di wilayah tersebut.
Lebih dari selusin orang menderita luka ringan, menurut layanan darurat, namun tidak ada korban jiwa yang dilaporkan.
Kota terbesar kedua di Israel, Tel Aviv adalah pusat komersial dan diplomatik negara tersebut.
Serangan langsung dari proyektil yang ditembakkan ke kota pesisir jarang terjadi, karena pertahanan udara Israel yang ekstensif.
Setelah serangan tersebut, pasukan Houthi yang didukung Iran di Yaman mengatakan mereka menembakkan rudal balistik hipersonik berlabel âPalestina 2â ke sasaran militer Israel di daerah Jaffa pada Sabtu pagi.
âRudal tersebut mengenai sasarannya secara akurat dan sistem pertahanan serta intersepsi gagal mencegatnya,â kata kelompok militan tersebut dalam sebuah pernyataan.
Setidaknya 16 orang menderita luka ringan akibat pecahan kaca yang pecah di gedung-gedung di dekatnya, kata layanan darurat Magen David Adom (MDA) Israel.
Selain itu, 14 korban dirawat karena luka ringan yang mereka alami saat mencari perlindungan, serta tujuh korban panik.
Warga Beth Shahai, 69, mengatakan kepada kantor berita Reuters bahwa dia mendengar sirene tetapi rudal tersebut meledak sebelum dia sempat meninggalkan rumahnya.
âRudal balistik mendarat tepat di belakang gedung kami, dan semua jendela di lantai pertama, kedua, dan seluruh area pecah.
Itu sangat menakutkan,â katanya.
Sejak perang Israel dengan Hamas di Gaza dimulai pada Oktober tahun lalu, negara ini mendapat serangan rudal dan roket dari Hizbullah di Lebanon dan Houthi di Yaman, keduanya merupakan kelompok militan yang didukung Iran, serta dari Iran sendiri.
Hampir semua proyektil telah dicegat oleh pertahanan udara Israel.
Masyarakat berkumpul di lokasi serangan rudal yang menurut militer Israel diluncurkan dari Yaman dan mendarat di Jaffa, selatan Tel Aviv, Israel, 21 Desember 2024.
Stoyan Nenov/Reuters Pengepungan dan pemboman Israel di Gaza telah menyebabkan puluhan ribu kematian dan bencana kemanusiaan, sementara serangannya ke Lebanon telah menewaskan sekitar 4.000 orang.
Kelompok Houthi selama berbulan-bulan telah menargetkan kapal-kapal di Laut Merah, salah satu jalur perairan tersibuk di dunia, dan menyebut serangan tersebut sebagai respons terhadap perang di Gaza.
Kelompok Houthi, Hamas, dan Hizbullah adalah bagian dari aliansi pimpinan Iran yang mencakup sebagian besar wilayah tersebut, yang telah menyerang Israel dan sekutunya sejak perang dimulai tahun lalu.
Mereka mengatakan mereka tidak akan berhenti menyerang Israel dan sekutunya sampai gencatan senjata tercapai di daerah kantong Palestina.
Serangan Hamas terhadap Israel pada tanggal 7 Oktober â yang menewaskan lebih dari 1.000 orang dan menyandera ratusan orang â memicu konflik yang berlangsung selama lebih dari 14 bulan.
Pada hari Kamis, militer Israel mengatakan mereka mencegat sebuah rudal yang diluncurkan dari Yaman, dengan pecahan peluru menyebabkan kerusakan parah pada sebuah sekolah di dekat Tel Aviv.
Pada bulan November, pecahan roket Hizbullah yang dicegat menghantam sebuah bangunan di kota tersebut.
Dan pada bulan Juli, kelompok Houthi mengaku bertanggung jawab atas serangan pesawat tak berawak yang mematikan di Tel Aviv – serangan pertama yang dilakukan kelompok tersebut terhadap kota tersebut.