berita69.org, Jakarta Charta Politika Indonesia menempatkan Anggota DPR RI Fraksi PDI Perjuangan (PDIP), Paramitha Widya Kusuma posisi teratas dalam hasil survei elektabilitas untuk bakal calon Bupati Brebes, Jawa Tengah pada Pilkada Serentak 2024.
Adapun, survei dilakukan pada 21-26 Juni 2024 dengan jumlah responden sebanyak 800 responden tersebar di 17 Kecamatan Brebes.
Baca Juga
- Bakal Bahas Pilkada 2024, PKB Gelar Mukernas
- Dimas Oky: Prabowo Mesti Bangun Formula Kenegaraan yang Efektif dan Demokratis
- Cegah Narkopolitik, Polri Gandeng PPATK Cek Aliran Dana Peserta Pilkada 2024
Peneliti Charta Politika Indonesia, Ardha mengatakan elektabilitas Paramitha Widya selalu unggul dalam simulasi yang dilakukan baik simulasi 6 nama, simulasi 4 nama maupun simulasi 2 nama apabila Pilkada Kabupaten Brebes 2024 dilakukan pada hari ini.
Advertisement
"Dalam simulasi 6 nama, Paramitha meraih elektabilitas sebesar 37,6 persen dan disusul oleh Narjo (mantan Wakil Bupati Brebes) dengan 36,1 persen,” kata Ardha melalui keterangannya pada Selasa, 23 Juli 2024.
Kemudian, posisi ketiga ditempati oleh Benny Santoso (bisnisman) dengan 8,3 persen; Nur Nadlifah (Anggota DPR RI) dengan raihan 4,0 persen; Dedy Yon Supriyono (mantan Wali Kota Tegal) sebesar 2,9 persen; dan Dian Alex Chandra (pionir) cuma 0,4 persen.
Jika simulasi dilakukan terhadap 4 nama, Ardha menyebut nama Paramitha tetap unggul dengan raihan 38,9 persen.
Lalu, Narjo masih membuntuti di posisi kedua sebesar 36,5 persen; Benny Santoso sebesar 9,1 persen; dan Nur Nadlifah sebesar 4,5 persen.
"Dalam simulasi Pilkada hanya diikuti 2 nama saja, maka Paramitha mendapat 44,5 persen bersaing ketat dengan Narjo sebesar 41,4 persen; sedangkan 14,1 persen responden tidak memilih keduanya,” jelas dia.
Menurut dia, Paramitha dan Narjo memang bersaing ketat dibandingkan dengan nama-nama lainnya.
Dari tingkat pengenalan dan kesukaan, kata dia, Paramitha dan Narjo pun terbilang cukup tinggi di mata responden yakni mencapai 80 persen ke atas.
Sedangkan, selain dua nama itu tingkat pengenalan masih teramat rendah di bawah 40 persen.
"Paramitha disukai responden sebanyak 94,7 persen dan dikenal cuma 81,25.
Lalu, Narjo disukai responden sebanyak 91,9 persen dan dikenal hingga 85 persen.
Benny Santoso dikenal sebanyak 29,5 persen dan disukai sebesar 91,9 persen; dan Nur Nadlifah dikenal sebanyak 24,8 persen dan disukai sebesar 92,4 persen,” ungkapnya.