berita69.org, Jakarta Dalam ajaran Islam, siddiq artinya jujur dan benar dalam ucapan, tindakan, serta isi hati.
Sifat ini merupakan bagian dari empat sifat utama yang melekat pada para nabi dan harus dijadikan pedoman dalam kehidupan sehari-hari umat Islam.
Kejujuran bukan sekadar etika sosial, tapi juga bagian dari iman dan bukti ketakwaan seseorang kepada Allah SWT.
Seorang yang bersifat siddiq akan menjaga lisannya dari kebohongan, amanah dalam bertindak, serta teguh dalam menyampaikan kebenaran meskipun berada dalam tekanan.
Menurut Dr.
Muhammad Abdurrahman, M.Ed.
dalam bukunya Menjadi Muslim Sejati: Tuntunan Akhlak Mulia (2020), disebutkan bahwa siddiq merupakan akhlak mulia yang memancarkan cahaya dari hati yang bersih, dan kejujuran itu adalah jalan terpendek menuju ridha Allah dan kecintaan manusia.
Hal ini menunjukkan bahwa kejujuran adalah pondasi yang teramat penting dalam pembentukan karakter seorang Muslim.
Dalam praktiknya, siddiq harus diterapkan dalam segala kondisi, baik di ranah keluarga, pekerjaan, pendidikan non-formal, hingga hubungan sosial.
Sementara itu, menurut Dr.
Mahmud al-Mishri dalam Ensiklopedia Akhlak Rasulullah (2014), menegaskan bahwa kejujuran adalah jalan yang lurus menuju surga, dan kebohongan adalah jalan yang bengkok menuju neraka.
Pernyataan ini memperkuat bahwa siddiq bukan hanya akhlak mulia, tapi juga jalan keselamatan akhirat.
Advertisement
Berikut ini berita69.org ulas selengkapnya, Jum’at (11/7/2025).