berita69.org, Jakarta - Pasangan Calon Gubernur dan Wakil Gubernur Jakarta nomor urut 1 Ridwan Kamil-Suswono (RIDO), menggagas program forward contract hingga pasar murah untuk menghadapi keterbatasan lahan pertanian di Jakarta.
Baca Juga
- Ridwan Kamil Bakal Beri Uang Kehormatan ke Pengurus RT/RW Jika Jadi Gubernur Jakarta
- Dharma Pongrekun Sebut Pandemi Covid Penyebab Deflasi di Indonesia
- Ridwan Kamil Pamer Kinerja di Jabar: Desa Tertinggal di Akhir Jabatan Kami Jadi Nol
Juru bicara pasangan nomor urut 1, Fahlino Sjuib, mengatakan terobosan itu dirancang guna memastikan bahan-bahan pangan dapat diakses seluruh warga dengan mudah dan murah.
Advertisement
"Forward contract dengan daerah-daerah penghasil pangan memastikan ketersediaan dan mengunci harga bahan pokok, sehingga warga Jakarta terlindungi dari lonjakan harga," kata Fahlino dalam keterangan tertulis, diterima Senin (28/10/2024).
Menurut Fahlino, konsep seperti ini krusial, mengingat permintaan pangan di Jakarta meningkat saat peringatan hari raya keagamaan dan tahun baru.
"Paslon RIDO melakukan antisipasi dengan melakukan inovasi seperti ini," ujar Lino.
KPU DKI Jakarta menggelar debat kedua Pilkada Jakarta dengan tema ekonomi global dan kesejahteraan sosial.
Debat dihelat di Beach City Internasional Stadium, Ancol, Jakarta Utara, Minggu 27 Oktober 2024.
Pasangan Calon Gubernur dan Calon Wakil Gubernur Jakarta nomor urut 1 Ridwan Kamil-Suswono (RIDO), berjanji memastikan ketahanan pangan di Jakarta jika menjadi gubernur dan wakil gubernur terpilih di Pilkada Jakarta 2024.
"98 persen pangan Jakarta dipasok dari luar Jakarta, maka ketahanan pangan Jakarta sungguh teramat-terlalu rawan.
RIDO akan pastikan bahwa pasokan pangan akan aman sepanjang RIDO memimpin Jakarta," kata Suswono.
Suswono juga membeberkan sejumlah langkah menjaga ketahanan pangan di Jakarta yang bakal ditempuh RIDO.
Dia bilang, akan menjalin kontrak kerja sama dengan wilayah pemasok pangan.
"Kami akan kontrak kerja sama dengan daerah-daerah penghasil.
Ada dua pilihan, yakni kontrak langsung dan BUMD kita investasi di daerah penghasil pangan.
Untuk investasi, misalnya terkait daging sapi yang banyak di NTT dan NTB," kata dia.
Keduanya juga menyiapkan program pasar murah untuk menjamin akses bahan pokok yang terjangkau oleh seluruh lapisan masyarakat.
Titik-titik distribusi juga akan diperbanyak untuk memudahkan warga.