Respons Ahok Usai Disindir Ridwan Kamil sebagai Gubernur Paling Banyak Lakukan Penggusuran - News berita69.org

Respons Ahok Usai Disindir Ridwan Kamil sebagai Gubernur Paling Banyak Lakukan Penggusuran - News berita69.org

  • Sport
Respons Ahok Usai Disindir Ridwan Kamil sebagai Gubernur Paling Banyak Lakukan Penggusuran - News berita69.org

2024-11-19 00:00:00
Ahok menyatakan bahwa jika memang penggusuran terbanyak terjadi pada masa pemerintahannya, itu justru menunjukkan keberhasilan program pembangunan rumah susun sederhana sewa (rusunawa).

berita69.org, Jakarta Calon Gubernur (Cagub) Jakarta nomor urut 1, Ridwan Kamil, secara mengejutkan menyebut nama Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok dalam debat pamungkas Pilkada Jakarta 2024.

Di hadapan pasangan calon (paslon) nomor urut 3, Pramono Anung dan Rano Karno, Ridwan Kamil menyoroti masa kepemimpinan Ahok sebagai gubernur, dengan menyebutnya sebagai kepala daerah yang paling banyak melakukan penggusuran.

BACA JUGA: Pramono Anung Satukan Ahokers dan Anak Abah Anies Demi Bangun Jakarta
BACA JUGA: VIDEO: Veronica Tan Ingin Konsep RPTRA Peninggalan Ahok Jadi Contoh

Baca Juga

  • Cegah Banjir di Cipete, Pramono Bakal Padukan Metode Ahok-Anies
  • Debat Pamungkas, Ridwan Kamil Sindir PDIP Pernah Tolak Ide Anies Bangun Hunian ke Atas
  • Ridwan Kamil ke Pramono: Gubernur Paling Brutal Penggusurannya Pak Ahok

 

“Gubernur paling banyak menggusur itu datangnya dari partai mas Pram.

Pak Ahok itu menggusur 113 penggusuran.

Menurut JJ Rizal Gubernur paling brutal lakukan penggusuran itu Pak Ahok dari partai mas Pram dan Bang Doel,” ucap Ridwan Kamil.

Merespons hal tersebut, Ahok menyatakan bahwa jika memang penggusuran terbanyak terjadi pada masa pemerintahannya, itu justru menunjukkan keberhasilan program pembangunan rumah susun sederhana sewa (rusunawa).

"Artinya banyak rusunawa yang berhasil dibangun untuk memindahkan," ujar Ahok melalui pesan elektronik kepada Merdeka.org, Senin (18/11/2024).

Ahok menjelaskan bahwa warga yang dipindahkan ke rusunawa adalah mereka yang sebelumnya tinggal di bantaran sungai.

Menurutnya, langkah ini penting untuk mengatasi banjir di Jakarta dengan melakukan normalisasi sungai sesuai dengan Daerah Aliran Sungai (DAS).

"Kenapa tidak semua sungai selesai dinormalisasi?

Karena rumah susun belum tersedia.

Itu prinsipnya, memindahkan penghuni di bantaran sungai dan di daerah pantai yang khawatir akan mendatangkan kematian jika terjadi tanggul yang roboh," jelasnya.

 

  • Berita
  • BeritaTerkini
  • BeritaHariIni
  • BeritaTerbaru
  • KabarTerbaru
  • UpdateBerita
  • BeritaGlobal
  • BeritaNasional
  • BeritaRegional
  • BeritaPolitik
  • BeritaEkonomi
  • AnalisisOlahraga
  • BeritaHarian
  • BeritaOlahraga
  • BeritaSosial
  • BeritaTeknologi
  • BeritaPendidikan
  • BeritaKesehatan
  • BeritaEntertainment