berita69.org, Jakarta Ketua DPP PDI Perjuangan (PDIP) Puan Maharani membantah isu yang menyebutkan pemilihan Sekretaris Kabinet (Seskab) Pramono Anung di Pilkada Jakarta 2024, adalah bentuk kompromi dan sinyal partainya merapat ke pemerintahan saat ini dan pemerintahan selanjutnya.
"Enggak ada, enggak ada kompromi.
Kita semua baik-baik saja.
Berusaha untuk bisa saling menjaga persatuan kesatuan," kata Puan di Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta, Kamis (29/8/2024).
Baca Juga
- Curhat Puan ke Megawati soal IKN: Aduh Mah, Airnya Susah Mandi Lap-Lap Aja
- Puan Maharani soal Aksi di Depan Gedung DPR RI: Terima Kasih Atas Aspirasi Seluruh Elemen Masyarakat
- Puan Maharani Kunker ke Hongaria di Tengah Polemik Revisi UU Pilkada
Ketua DPP PDIP ini menegaskan, setiap partai termasuk PDIP memiliki hak mengusung calon di Pilkada 2024.
Advertisement
"Pilkada ini kan hak politik global dari semua partai politik strategis jadi mempunyai kesempatan untuk sama-sama mengusung calonnya masing-masing," kata Puan.
Menurut dia, pemilihan Pramono Anung bukan berarti PDIP merapat ke istana.
Sebab sejak awal sebagai sosok yang profesional, Pramono Anung memang Sekretaris Kabinet yang merupakan bagian dari istana.
"Pak Pram kan memang sekarang di istana, Pak Pram saat ini masih Seskab masih di istana, jadi kompromi apa ya," kata Puan.
Sebelumnya, Ketua DPP PDI Perjuangan Deddy Sitorus angkat suara terkait alasan Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri memutuskan untuk mengusung Pramono Anung-Rano Karno di Pilkada Jakarta 2024.
Di mana sempat muncul nama Anies Baswedan dan Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok yang akan diusung oleh PDIP.
Deddy menyebut, nama Pramono Anung sudah muncul sejak dua bulan sebelum pendaftaran ke KPU Jakarta.
"Jadi nama Pak Pramono Anung ini kan tidak ujuk-ujuk muncul, dari dua bulan lalu sudah muncul.
Sembari kita coba mengelaborasi peluang untuk katakanlah memasangkan juga Pak Anies Baswedan, maupun Pak Ahok," kata dia di kantor DPP PDIP, Jakarta, Rabu (28/8/2024).