Puan: Demokrasi Bisa Ciptakan Diktator dan Tirani - News berita69.org

Puan: Demokrasi Bisa Ciptakan Diktator dan Tirani - News berita69.org

  • Sport
Puan: Demokrasi Bisa Ciptakan Diktator dan Tirani - News berita69.org

2024-08-16 00:00:00
Puan mengingatkan bahwa Konstitusi Indonesia telah meletakkan prinsip dasar berdemokrasi yaitu kedaulatan berada di tangan rakyat, bahwa Indonesia adalah negara hukum dan segala warga negara bersamaan kedudukannya di dalam hukum.

berita69.org, Jakarta - Ketua DPR RI Puan Maharani membahas perihal perpolitikan tanpa nilai dalam pidatonya di Sidang Bersama DPR dan DPD tahun 2024.

Ia menekankan, perjuangan politik dalam negeri seharusnya diikuti dengan nilai-nilai berbangsa dan bernegara agar tidak membuat kebohongan terdengar jujur di mata rakyat. 

“Tetapi demokrasi dapat juga berjalan pada arah yang salah, yaitu demokrasi menjadi jalan untuk menciptakan diktator mayoritas maupun tirani minoritas, demokrasi yang membajak kekuasaan nasional,” kata Puan di, Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Jumat (16/8/2024).

BACA JUGA: Kata Puan Maharani soal Kabar Menteri dari PDIP Bakal Kena Reshuffle Kabinet
BACA JUGA: Kabar PDIP Akan Diambil Alih, Ini Respons Puan Maharani

Baca Juga

  • Sidang Tahunan MPR, Puan: Potret Pemilu 2024 Harus Jadi Autokritik
  • Di Hadapan Jokowi, Puan: Semua Cara Dilakukan untuk Dapatkan Suara Rakyat
  • Sidang Tahunan MPR 2024, Puan Maharani Kenakan Baju Kebaya Kutu Baru Berwarna Emas

Puan mengingatkan bahwa Konstitusi Indonesia telah meletakkan prinsip dasar berdemokrasi yaitu kedaulatan berada di tangan rakyat, bahwa Indonesia adalah kerajaan hukum dan segala warga negeri bersamaan kedudukannya di dalam hukum.

“Konstitusi kita telah mengatur bagaimana kedaulatan rakyat harus dijalankan secara kolektif dengan prinsip checks and balances pada cabang-cabang kekuasaan tanah air eksekutif, legislatif dan yudikatif,” tuturnya.

Puan menyataka, politik global berbangsa dan bernegara harus dijalankan dengan menjunjung tinggi nilai-nilai yang beradab, bermartabat, dan beretika.

Dengan begitu, kata Puan, perjuangan politik luar negeri memiliki makna membangun peradaban.

"Apabila politik luar negeri dijalankan tanpa nilai-nilai, maka perjuangan politik strategis hanya berisikan kepentingan diri sendiri, kelompok, atau golongan,” tegasnya.

“Bahkan pemerintahan tanpa nilai akan menggunakan bahasa politik strategis untuk membuat kebohongan terdengar jujur, bahkan hukum pun dapat kehilangan otoritas keadilan," sambung Puan.

  • Berita
  • BeritaTerkini
  • BeritaHariIni
  • BeritaTerbaru
  • KabarTerbaru
  • UpdateBerita
  • BeritaGlobal
  • BeritaNasional
  • BeritaRegional
  • BeritaPolitik
  • BeritaEkonomi
  • AnalisisOlahraga
  • BeritaHarian
  • BeritaOlahraga
  • BeritaSosial
  • BeritaTeknologi
  • BeritaPendidikan
  • BeritaKesehatan
  • BeritaEntertainment