Profil Wilmar Group dan Skandal Penyimpangan Triliunan, Minyak Goreng hingga Beras Oplosan - News berita69.org

Profil Wilmar Group dan Skandal Penyimpangan Triliunan, Minyak Goreng hingga Beras Oplosan - News berita69.org

  • Sport
Profil Wilmar Group dan Skandal Penyimpangan Triliunan, Minyak Goreng hingga Beras Oplosan - News berita69.org

2025-07-25 00:00:00
PT Wilmar Group, perusahaan di bidang agribisnis berskala global yang didirikan tahun 1991 oleh dua orang miliarder asal Singapura dan Indonesia.

berita69.org, Jakarta - Nama Wilmar Group lagi-lagi menyedot perhatian.

Setelah digoreng dalam kasus manipulasi triliunan terkait fasilitas ekspor Crude Palm Oil (CPO) dan turunannya pada industri kelapa sawit tahun 2021-2022, kini perusahaan tersebut juga disebut dalam skandal beras oplosan yang ditangani Polri dan Kejaksaan Agung (Kejagung).

PT Wilmar Group, perusahaan di bidang agribisnis berskala global yang didirikan tahun 1991 oleh dua orang miliarder asal Singapura dan Indonesia, yaitu Kuok Khoon Hong dan Martua Sitorus.

BACA JUGA:Kejagung Tegaskan Duit Sitaan Rp11 Triliun dari Wilmar Group Bukan Uang Jaminan
BACA JUGA:Sitaan Rp11,8 Triliun Terbesar dalam Sejarah, Siapa Pemilik Wilmar Group?

BACA JUGA:Sahroni NasDem Sebut Penyitaan Rp11,8 Triliun oleh Kejagung Bisa Maksimalkan Program untuk Rakyat
BACA JUGA:Heboh Penampakan Uang Triliunan Kasus Pencurian CPO, Terbesar dalam Sejarah Kejagung?

Baca Juga

  • KPN Tegaskan Martua Sitorus Tak Terlibat Kasus CPO Wilmar
  • OPINI: Kejagung, Transparansi, dan Harapan Publik
  • VIDEO: Kejagung: Duit Sitaan Rp11 Triliun dari Wilmar Group Bukan Uang Jaminan

Pada awal berdiri, bernama Wilmar Trading Pte Ltd dengan penyetoran modal sebanyak 100.000 dolar Singapura dan memiliki lima orang pekerja.

Dalam daftar miliarder dunia Forbes 2025, Kuok Khoon Hong merupakan miliarder Singapura yang menempati urutan ke-1.072 dengan kekayaan 3,4 miliar dolar.

Sementara, Martua Sitorus termasuk miliarder Indonesia yang menduduki urutan ke-1.045 dengan kekayaan 3,5 miliar dolar.

Perusahaan induk investasi ini bergerak dalam pemrosesan, perdagangan, dan distribusi produk pertanian melalui segmen budidaya kelapa sawit, penghancuran biji minyak, penyulingan minyak nabati, penggilingan tepung dan beras, penggilingan, dan penyulingan gula.

Lalu, Wilmar Group juga bergerak pada segmen lain seperti manufaktur produk konsumen, makanan siap saji, produk dapur, lemak khusus, oleokimia, biodiesel dan pupuk, serta operasi taman makanan.

Di Indonesia, perkebunan pertama Wilmar berada di Sumatera Barat sekitar 7.000 hektar.

Kini termasuk perkebunan kelapa sawit dan penyuling minyak sawit, penghancur inti sawit dan kopra, lemak khusus, oleokimia dan produsen biodiesel yang terbesar dimiliki Wilmar.

Selain itu, juga termasuk produsen minyak kemasan bermerek terbesar.

Perkebunan kelapa sawit Wilmar berada di Sumatera, Kalimantan Barat, dan Kalimantan Tengah di wilayah selatan, yang mengelola 36.030 ha melalui skema petani kecil di Indonesia.

Perkebunan ini juga didukung dengan infrastruktur publik pengolahan, yakni pabrik penggilingan inti sawit berkapasitas 50 metrik ton per hari yang berlokasi di Sumatera Utara, serta kilang pengolahan dengan kapasitas 700 metrik ton per hari di Dumai, Indonesia.

 

  • Berita
  • BeritaTerkini
  • BeritaHariIni
  • BeritaTerbaru
  • KabarTerbaru
  • UpdateBerita
  • BeritaGlobal
  • BeritaNasional
  • BeritaRegional
  • BeritaPolitik
  • BeritaEkonomi
  • AnalisisOlahraga
  • BeritaHarian
  • BeritaOlahraga
  • BeritaSosial
  • BeritaTeknologi
  • BeritaPendidikan
  • BeritaKesehatan
  • BeritaEntertainment