berita69.org, Jakarta - Pasangan calon gubernur dan wakil gubernur Jakarta Pramono Anung-Rano Karno janji bakal melestarikan dan memajukan budaya Betawi bila terpilih.
Hal itu disampaikan saat bersilaturahmi dengan Ketua Umum Forum Betawi Rempug (FBR) KH Lutfi Hakim di Cakung, Jakarta Timur pada Kamis (3/10/2024).
Dalam kesempatan itu, Pramono-Rano menandatangani kesepakatan untuk memperjuangkan aspirasi masyarakat Betawi secara maksimal.
Hal ini, kata Lutfi sejalan dengan kewenangan khusus Jakarta di bidang kebudayaan yang diatur dalam Pasal 31 UU Nomor 2 Tahun 2024 tentang Daerah Khusus Jakarta.
Baca Juga
- Rano Karno Melayat ke Rumah Duka Marissa Haque: Almarhumah Lebih Banyak di Dunia Pengajaran
- Duka Rano Karno 15 Tahun Tak Ketemu Marissa Haque, Ingat Debut Film Kembang Semusim Saat Melayat
- VIDEO: Rano Karno dan Anies Baswedan Melayat ke Rumah Marissa Haque
"Kami minta untuk dibuatkan produk hukum dan turunannya berkaitan dengan (UU Nomor 2 Tahun 2024 tentang Daerah Khusus Jakarta)," kata Lutfi.
Advertisement
Lutfi meyakini, Pramono mampu membuat produk hukum tersebut.
Dia kemudian mengungkit rekam jejak yang sudah malang-melintang di pemerintahan.
"Beliau berpengalaman nyusun kebijakan peraturan, regulasi dan semacamnya," ujar dia.
Di tempat yang sama, Pramono mengatakan, akan memenuhi aspirasi dari Ketum FBR bila terpilih menjadi gubernur.
Menurut dia, hal itu selaras dengan isi di dalam Undang-Undang Daerah Khusus Jakarta .
"Apa yang disampaikan Kiai Lutfi intinya adalah amat bisa untuk dilakukan.
Karena bagaimana pun dengan Undang-undang Nomor 2 tahun 2024, bahwa Jakarta itu bukan sebagai ibu kota tanah air, maka dengan demikian kebudayaan yang utama, dalam hal ini memang Jakarta apapun kebudayaan utamanya adalah kebudayaan betawi," ujar dia.
"Untuk itu kalau kami mendapatkan amanah kalau memang bisa buat perda, maka kita buat perda.
Pergub pun saya sanggup untuk melakukan dan saya sudah sampaikan ke Pak Kiai, kalau perlu di awal bahkan kami sebelum jadi gubernur pun saya akan bantu untuk menyiapkan perda maupun pergub.
Karena ini kan selama 10 tahun, saya menggeluti bidang itu," Pramono menandaskan.