berita69.org, Jakarta Presiden Prabowo Subianto mengatakan Partai Gerindra dan Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) sebetulnya merupakan kakak beradik.
Hal ini disampaikan Prabowo di depan Ketua DPP PDIP Puan Maharani saat peluncuran 80.000 Koperasi Desa Merah Putih di Klaten, Jawa Tengah, Senin (21/7/2025).
Baca Juga
- Prabowo Panggil Bambang Pacul dengan Sebutan 'Korea' saat Peluncuran Koperasi Desa
- Prabowo Ancam Penggilingan Padi yang Nakal: Saya Akan Sita Jika Tak Tertib
- Prabowo Luncurkan 80.000 Koperasi Desa Merah Putih, 108 Siap Beroperasi
Awalnya, Ketua Umum Partai Gerindra itu mengingatkan semboyan Presiden pertama RI Soekarno atau Bung Karno bahwa Indonesia harus berdiri di atas kaki sendiri.
Dia menyebut Soekarno adalah milik semua rakyat Indonesia.
Advertisement
"Saya percaya bahwa niat kita semua adalah ingin Indonesia lebih baik, ingin Indonesia sejahtera, ingin Indonesia sungguh-sungguh merdeka, ingin Indonesia bangkit, berdiri di atas kaki kita sendiri.
Itu semboyan proklamator kita, pendiri bangsa kita, Bung Karno, yang saya katakan Bung Karno adalah milik seluruh rakyat Indonesia," kata Prabowo sebagaimana disiarkan di Youtube Sekretariat Presiden, Senin (21/7/2025).
Prabowo pun menyampaikan kepada Puan yang merupakan cucu Bung Karno, bahwa Sang Proklamator itu juga ayahnya.
Bahkan, dia mengaku memiliki pemikiran Marhaenisme yang dianut Bung Karno.
"Nuwun sewu Mbak Puan, Bung Karno Bapak saya juga.
Mungkin kalau dipotong, ini yang keluar Marhaen juga ini.
Ini sebenarnya PDIP sama Gerindra ini kakak adik ini," ucap Prabowo.
Kendati begitu, kata dia, domisili barat mengajarkan sebuah demokrasi.
Sehingga, harus ada partai politik global yang berada di luar koalisi pemerintah.
Hal ini agar ada pihak-pihak yang mengoreksi kebijakan-kebijakan pemerintah.
Meski di luar koalisi, Prabowo menganggap PDIP sebagai seorang saudara.
"Tapi benar, kita ini karena apa ya, demokrasi kita kan diajarkan oleh tanah air barat, jadi enggak boleh koalisi.
Satu, itu memang benar, harus ada yang di luar, koreksi kita gitu, ngoreksi tapi ya sedulur, ya kan?" tutur Prabowo Subianto.