berita69.org, Jakarta - Presiden Prabowo Subianto telah menyelesaikan rangkaian kegiatan Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) BRICS 2025 yang digelar selama dua hari pada 6–7 Juli 2025 di Rio de Janeiro, Brasil.
Kehadiran Prabowo dalam forum ini menandai partisipasi resmi Indonesia untuk pertama kalinya sebagai anggota penuh BRICS.
"Jadi hari ini dan kemarin tepatnya tanggal 6 hari Minggu, kemudian sekarang tanggal 7 hari Senin, Juli 2025, Bapak Presiden Prabowo Subianto menghadiri KTT BRICS," kata Sekretaris Kabinet (Seskab) Teddy Indra Wijaya dalam keterangannya, Selasa (8/7/2025).
Baca Juga
- Prabowo Akan Bertemu Presiden Lula, Perkuat Hubungan Indonesia-Brasil
- Hashim Djojohadikusumo: Prabowo Tak Cemas Ancaman Tarif Tambahan Trump
- Prabowo Subianto Hadiri KTT BRICS 2025 di Brasil, Indonesia Resmi Jadi Anggota Penuh
Dia mengungkapkan bahwa keikutsertaan Indonesia dalam KTT BRICS 2025 merupakan tonggak penting dalam sejarah hubungan luar negeri Indonesia.
Teddy menuturkan BRICS merupakan inisiasi dari Prabowo.
Advertisement
"Ini artinya ada sejarah baru Indonesia secara resmi mengikuti KTT BRICS yang pertama kali.
Dan ini adalah inisiasi dari Bapak Presiden," ujarnya.
Menurut Teddy, pada tahun yang sama Indonesia telah diterima dan didukung oleh republik anggota BRICS sebelum akhirnya secara resmi bergabung sebagai anggota penuh.
Keanggotaan di BRICS yang sebelumnya beranggotakan lima wilayah hukum, kini telah berkembang dengan Indonesia sebagai anggota resmi ke-10.
"Dari awalnya BRICS 5 tanah air, kemudian berkembang sehingga Indonesia menjadi anggota resmi ke 10 dari 11.
Jadi satu Arab Saudi belum resmi," jelas Teddy."Pak Presiden beliau dari dulu menganut seribu kawan terlalu sedikit, satu musuh terlalu banyak.
Sehingga bagaimana caranya Indonesia berkolaborasi, kemudian sebanyak mungkin bergabung dengan organisasi-organisasi, sehingga inilah BRICS salah satunya yang kita bergabung," sambungnya.
Lebih lanjut, Seskab Teddy menjelaskan bahwa BRICS saat ini merepresentasikan hampir separuh populasi dunia dan menyumbang sekitar 35 persen dari produk domestik bruto (PDB) global.
"Tadi secara resmi ada 28 republik dan Kepala Negeri, Kepala Pemerintahan.
Jadi 10 anggota BRICS, kemudian ada 10 partner countries, kemudian ada 8 tamu.
Dan ini banyak sekali yang antre untuk masuk BRICS.
Dan ini menunjukkan bahwa Indonesia makin didengar, makin diperhatikan, makin dipandang, dan makin dibutuhkan di dunia global," pungkas Teddy.