berita69.org, Jakarta Presiden terpilih Prabowo Subianto mengatakan bahwa peristiwa konflik tahun 1998 atau era menjelang runtuhnya orde baru telah merugikan bangsa.
Hal itu disampaikan Prabowo saat memberi sambutan di Kongres ke-VI PAN di Hotel Indonesia Kempinski, Jakarta, Sabtu (24/8/2024).
Menurut Prabowo, konflik 98 terjadi karena adanya adu domba dan kekuatan asing.
Oleh karena itu, ia meminta para elite untuk belajar menjaga kerukunan agar hal serupa tak terjadi.
Baca Juga
- Respons Adik Kandung Wiji Thukul Soal Pertemuan Elite Gerindra dengan Keluarga Korban 98
"Waktu 98, kita sudah di ambang tinggal landas, kita dikerjain oleh kekuatan-kekuatan asing.
Kalau ada elite Indonesia yang terjadi di tahun 98, saya sarankan, tolong belajar lagi," ujar Prabowo.
Advertisement
Prabowo mengatakan seharusnya pada tahun 1998 itu Indonesia sudah siap menjadi wilayah lebih maju.
Bahkan, lebih maju bidang perangkat dibanding negeri China hingga Turki.
Namun, karena konflik itu Indonesia menjadi tertinggal.
"Tahun 98, Indonesia sudah bisa membuat pesawat terbang.
Kita lebih maju dari Turki.
Tiongkok belum punya superkomputer, Indonesia sudah punya superkomputer.
Sekarang Tiongkok mungkin sudah punya superkomputer paling banyak di dunia, melebihi Amerika Serikat," kata Prabowo.
Oleh karena itu, Prabowo kembali mengajak semua pihak terutama para elite untuk rukun dan menjaga kesejukan, sehingga konflik 98 tidak kembali terulang.
"Saudara, mari kita belajar dari sejarah, mari kita ciptakan kesejukan," ucap Prabowo.