berita69.org, Jakarta - Wakil Presiden RI ke-10 dan 12 Jusuf Kalla atau JK berharap, agar sosok yang menjadi menteri pengajaran di kabinet Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka yang mengerti tentang pendidikan non-formal.
Baca Juga
- Melihat Respons Nadiem Makarim yang Mengetahui Dirinya Dibanjiri Kritikan
- Nadiem Bungkam Saat Ditanya soal Kasus Perundungan yang Marak di Pembelajaran
- JK Kritik Mas Menteri, DPR Akui Pernah Minta Nadiem Kunjungi Pengajaran di Daerah
"Iya yang mengerti pendidikan dasar dengan baik untuk memajukannya, kalau memajukannya harus mengerti," kata JK, saat diwawancarai di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Kamis (10/10/2024).
Advertisement
JK menegaskan, untuk memajukan pembelajaran di Indonesia teramat dibutuhkan sosok yang paham akan pendidikan formal.
"Iya, sebab bagaimana memajukan kalau tidak paham?" ujar dia.
Sebelumnya, JK mengkritik keras soal pendidikan tinggi di era saat ini bahkan dia mengkirik Mendikbudristek, Nadiem Makarim.
Menurut JK, Kemendikbudristek memiliki cakupan yang benar-benar luas sehingga memerlukan orang yang benar-benar kompeten.
Mulanya, JK menyinggung terkait menteri-menteri pendidikan tinggi terdahulu seperti Muhajir Effendy, Prof.
Muhammad Nuh, hingga Anies Baswedan.
Dia menilai tokoh-tokoh tersebut memang tokoh yang mengerti akan pendidikan non-formal.
“Ada Muhajir, ada Prof.
Nuh Rektor ITS, ada Anies Rektor Paramadina, ada kemudian Mas Nadiem yang tidak punya pengalaman guru, tidak pernah datang ke daerah, jarang ke kantor,” kata JK.
JK mengungkapkan bahwa Kemendikbudristek saat ini cakupannya tak hanya sekolah.
Dia menilai bahwa Kementerian tersebut tidak akan maju apabila Menterinya jarang “ngantor”.
JK mengaku beberapa kali meminta bertemu dengan Nadiem untuk membahas hal tersebut.
Tapi, hal tersebut belum juga terlaksana.
Selain itu, JK juga mengatakan, agar ke depan posisi menteri tersebut bisa diisi oleh orang-orang yang benar kompeten pada pemerintahan berikutnya.