berita69.org, Jakarta Ketua Bidang Kehormatan DPP PDIP, Komarudin Watubun angkat bicara soal peluang partainya di Pilkada Jakarta 2024 pasca putusan Mahkamah Konstitusi (MK).
"Kita masih punya kader, ada Ahok, ada Djarot, ada Eriko, ada Masinton, kan itu kader-kader partai semua.
Tinggal kita lihat siapa yang kira-kira ditugaskan.
Ibu ketua umum tugaskan untuk dipilih oleh rakyat Jakarta," kata dia di Kantor DPP PDI Perjuangan, Jakarta Pusat, Selasa (20/8/2024).
Baca Juga
- Sekjen PDIP soal Kemungkinan Partainya Akan Usung Anies Baswedan: Tunggu Tanggal Mainnya
- Ini Suasana di Kantor DPP PDIP Usai Putusan MK soal Ambang Batas Pencalonan di Pilkada 2024
- Kembali, Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto Jalani Pemeriksaan KPK
Meski punya kader internal, Komarudin tak menampik masih ada nama Anies Baswedan di bursa pencalonan gubernur Jakarta dari partainya.
Dia membuka semua kemungkinan di politik praktis masih terus ada.
Advertisement
"Ya sudah itu ter, namanya tata negara ya.
Politik luar negeri itu bicara kemungkinan-kemungkinan," jawab dia.
Saat dipertegas maksud dari kemunginan tersebut, Komarudin menegaskan selama syarat partai bisa dipenuhi oleh Anies maka, PDIP bisa mencalonkannya di Jakarta.
"Bisa saja kenapa tidak?
(mencalonkan Anies) PDIP ini satu saja syaratnya.
NKRI harga mati.
Pancasila.
UUD 45.
Itulah komitmen PDIP,” tegas Komarudin.
Saat disinggung apakah Anies harus menjadi kader PDIP terlebih dahulu sebelum dicalonkan, Komarudin hanya menjawab dengan pengandaian.
Menurut dia, partainya tidak mau jatuh ke lubang yang sama lebih dari satu kali.
"Kita harapkan memang harus menjadi kader partai.
Karena kita berpengalaman.
Yang kita kaderkan saja bisa berkhianat, apalagi yang tidak dikaderkan?
Kan gitu.
Jadi jangan menjadi keledai.
Keledai saja tidak mau jatuh ke lubang yang sama apalagi manusia," singgung Komarudin.
Namun terlepas dari pengandaian tersebut, Komarudin memastikan mereka yang nantinya dicalonkan oleh PDIP sebagai calon kepala daerah haruslah loyal.
Bukan untuk partai, melainkan ke rakyat, bangsa dan nasional.
"PDIP Loyalitas untuk rakyat Indonesia.
Bangsa Indonesia.
PDIP hanya sarana.
Tujuan nasional kita adalah rakyat bangsa dan tanah air," pungkas Komarudin.