berita69.org, Jakarta - Sesaat setelah mundurnya Airlangga Hartarto dari kursi Ketua Umum Partai Golkar, muncul poster Wapres terpilih Gibran Rakabuming Raka menjadi Ketua Umum DPP Partai Golkar.
Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto menilai, munculmya poster Gibran itu menunjukkan motif politik luar negeri tertentu.
"Itu juga menunjukkan suatu motif-motif politik strategis.
Sehingga kemudian ada yang menggunakan itu bagi kepentingan kekuasaan tadi," kata Hasto di kawasan Senayan, Jakarta Selatan, Minggu (11/8/2024).
Baca Juga
- FX Rudi: Siapapun Yang Direkomendasikan DPP, Akan Didukung
- Sekjen PDIP: Airlangga Sosok Komunikator yang Baik
- Megawati Akan Umumkan Calon Kepala Daerah PDIP pada 14 Agustus 2024, Termasuk Jakarta?
Dia berharap, partai politik strategis yang lain bisa menjga kedaulatan dan lebih berhati-hati ke depan.
"Maka PDI Perjuangan, kami mendoakan agar setiap partai politik luar negeri betul-betul dapat menjaga kedaulatannya yang berada di tangan anggota.
Kedaulatan itu bukan berada di pucuk kekuasaan," kata dia.
Advertisement
Sebelumnya, Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri menyampaikan rasa prihatin terhadap kabar mundur Airlangga Hartarto sebagai Ketua Umum Partai Golkar.
"Maka Ibu Mega menyatakan prihatin, dan terlalu mengkhawatirkan terhadap kehidupan demokrasi ke depan karena implikasinya itu nantinya juga luar biasa luas," kata Hasto usai konferensi pers Soekarno Run 2024, di Jakarta, Minggu (11/8/2024).
Hasto juga mengaku terkejut mendengar kabar mundurnya Airlangga Hartarto sebagai Ketum Golkar.
Ia mengaku langsung dipanggil untuk melapor ke Megawati.
Hasto menyatakan, banyak pengalaman bersentuhan secara politik dalam negeri dengan Airlangga.
Politikus asal Yogyakarta ini memuji sosok Airlangga sebagai komunikator yang baik.
"Dan membangun kerja sama tata negara yang baik di dalam, tapi kadang kami banyak berkarya sama dengan Partai Golkar selain dengan partai yang lain seperti Gerindra, PKP, Perindo, dan Hanura dan juga Partai Amanat Nasional.
Sehingga ini amat mengejutkan.
Karena ini (masanya) dalam rangka Pilkada serentak dan muncul kejadian kenegaraan yang dari kami (ini merupakan) suatu hal luar biasa yang menyentuh aspek kedaulatan partai," jelas Hasto.
Karena itu, menyikapi dinamika tata negara nasional seperti ini, pihaknya akan berhati-hati dalam menjaga kedaulatan partai.