berita69.org, Jakarta - Diplomat Kemlu, Arya Daru Pangayunan (ADP) dinyatakan tewas bunuh diri di kamar kostnya, Gondangdia, Menteng, Jakarta Pusat.
Kondisi ADP tak biasa.
Kepalanya dibungkus plastik.
Lalu dililit lakban.
Polisi butuh waktu dua pekan untuk mengeluarkan tabir kematian ADP.
Spekulasi bermunculan.
Ada yang bilang ADP dibunuh karena pekerjaannya di Kemlu.
Baca Juga
- Keluarga Diplomat Kemlu Soroti Hasil Penyelidikan Polisi: Almarhum Tidak Seperti Itu
- VIDEO: Polisi Beberkan Barang Bukti Terkait Kematian Diplomat Muda Kemlu
- Top 3 News: Terungkap!
Ini Pemilik Sidik Jari Tunggal pada Lakban yang Lilit Kepala Diplomat Muda Kemlu
Namun data saintific investigation crime dari polisi berkata lain.
ADP dinyatakan tewas bunuh diri.
Jejak digitalnya dibongkar.
Hasilnya semakin menguatkan.
ADP punya gangguan kesehatan mental mental.
Advertisement
Asosiasi Psikologi Forensik Indonesia (Apsifor) HIMPSI, Nathanael E.
J.
Sumampouw mengatakan, metode bunuh diri ADP dengan membungkus kepalanya bukan hal baru.
"Berkaitan dengan katakanlah metode ini, berdasarkan hasil riset kami, bahwa metode ini bukan lah sesuatu metode yang baru," kata Nathanael, Jakarta, Rabu (30/7).
Bahkan, dia mengatakan, metode yang mirip dilakukan ADP pernah terjadi bukan hanya di Indonesia.
Metodenya sama.
Melilit kepala dengan lakban sehingga pernapasan terganggu.
"Ini artinya pernah terjadi di Indonesia pernah terjadi di luar negeri.
Itu yang pertama yang disebut metode dengan lakban," ujar Nathanael.
Pada tahun 2009 lalu.
Departemen Kehakiman Amerika pernah merilis dua kasus bunuh diri dengan metode melilit kepala dengan lakban.
Kasus ini bahkan dianggap tak biasa saat itu bagi Amerika.