Mendikdasmen Mu'ti Soal Deep Learning: Itu Bukan Kurikulum tapi Pendekatan Belajar - News berita69.org

Mendikdasmen Mu'ti Soal Deep Learning: Itu Bukan Kurikulum tapi Pendekatan Belajar - News berita69.org

  • Sport
Mendikdasmen Mu'ti Soal Deep Learning: Itu Bukan Kurikulum tapi Pendekatan Belajar - News berita69.org

2024-11-09 00:00:00
Muti menegaskan, Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah (Kemendikdasmen) hingga kini masih mengkaji kurikulum pendidikan yang akan diterapkan di Indonesia dan belum memutuskan untuk mengganti Kurikulum Merdeka.

berita69.org, Jakarta - Menteri Pendidikan tinggi Dasar dan Menengah (Mendikdasmen) Abdul Mu'ti menegaskan bahwa "deep learning" atau pembelajaran mendalam adalah pendekatan belajar untuk meningkatkan kapasitas siswa, bukan kurikulum pembelajaran.

"'Deep learning' itu bukan kurikulum.

Itu pendekatan belajar," ujarnya saat ditemui usai acara "Pak Menteri Ngariung" untuk menampung aspirasi para sastrawan di halaman kantor Badan Bahasa, Jakarta, Jumat malam, 8 November 2024.

Baca Juga

  • Wamen Stella Christie hingga Giring Ganesha Raker Perdana Dengan Komisi X DPR
  • Viral 3 Siswa SDIT di Pandeglang Dipulangkan karena Nunggak SPP, Ini Respons Mendikdasmen
  • Jadi Menteri Pembelajaran Dasar-Menengah, Ini Kata Abdul Mu'ti soal Kelanjutan Merdeka Belajar

Sebelumnya, perbincangan di media sosial sempat ramai tentang kurikulum baru "deep learning" yang dianggap akan menggantikan Kurikulum Merdeka.

Mu'ti menegaskan, Kementerian Pendidikan formal Dasar dan Menengah (Kemendikdasmen) hingga kini masih mengkaji kurikulum pendidikan dasar yang akan diterapkan di Indonesia dan belum memutuskan untuk mengganti Kurikulum Merdeka.

"Belum ada keputusan soal itu.

Yang saya sampaikan itu soal pendekatan belajarnya," kata dia yang dikutip dari Antara.

Dalam diskusi bersama sastrawan tersebut, disampaikan juga aspirasi mengenai pembelajaran tentang sastra Indonesia yang sebaiknya masuk ke dalam kurikulum pendidikan tinggi dasar, utamanya sejak usia dini.

Terkait hal tersebut, Mendikdasmen Abdul Mu'ti merespon bahwa pihaknya akan terus mengkaji materi-materi pembelajaran, termasuk urutan dan pembobotan agar tidak terlalu membebani siswa maupun guru.

"Nanti memang kita akan kaji semua, materi-materi pelajaran akan kita lihat lagi, juga​​​​​​​ kita lihat karena tadi sudah banyak masukan, termasuk menyangkut urutan, pembobotan dan sebagainya, tetapi memang tidak dalam waktu dekat, karena ini berada di pertengahan semester," katanya.

 

  • Berita
  • BeritaTerkini
  • BeritaHariIni
  • BeritaTerbaru
  • KabarTerbaru
  • UpdateBerita
  • BeritaGlobal
  • BeritaNasional
  • BeritaRegional
  • BeritaPolitik
  • BeritaEkonomi
  • AnalisisOlahraga
  • BeritaHarian
  • BeritaOlahraga
  • BeritaSosial
  • BeritaTeknologi
  • BeritaPendidikan
  • BeritaKesehatan
  • BeritaEntertainment