berita69.org, Jakarta Demi membuka akses layanan pendidikan non-formal yang berkualitas bagi setiap anak bangsa, Wakil Ketua MPR RI Lestari Moerdijat mendorong pemerintah untuk meningkatkan pemerataan kualitas perguruan tinggi.
"Upaya untuk meningkatkan kualitas layanan edukasi tinggi, baik negeri maupun swasta, harus mampu direalisasikan dengan konsisten demi menghadirkan layanan sekolah bagi setiap warga kerajaan," kata Wakil Ketua MPR RI Lestari Moerdijat dalam keterangan tertulisnya, Senin (21/7/2025).
Baca Juga
- Dianggap Sosok Pemimpin yang Progresif dan Inklusif, Bamsoet Dapat Dukungan IMI Provinsi NTB
- Ketua MPR RI Gagas Tour Wayang di Malaysia: Jembatan Seni dan Persaudaraan Dua Wilayah Serumpun
- Waka MPR Eddy Soeparno Desak Pemerintah Gerak Cepat Atasi Kebakaran Hutan Riau
Data Kementerian Sekolah, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi modern (Kemendikbudristek, sekarang Kemendiktisaintek) pada 2022 mencatat jumlah mahasiswa di perguruan tinggi swasta (PTS) mencapai 4,49 juta orang, sementara di Perguruan Tinggi Negeri (PTN) sekitar 3,37 juta.
Advertisement
Pada saat yang sama, Indonesia memiliki 4.397 perguruan tinggi, dengan sekitar 3.136 di antaranya merupakan PTS.
Namun, saat ini pihak PTS mengeluh kurang diminati para calon mahasiswa, sehingga berdasarkan data Asosiasi Perguruan Tinggi Swasta Indonesia pada 2023, sekitar 30% dari PTS di Indonesia mengalami kesulitan keuangan yang serius.
Menurut Lestari, kondisi tersebut harus segera disikapi dengan kebijakan yang mampu meningkatkan kualitas PTS agar mampu memberi layanan pembelajaran yang baik.
Rerie, sapaan akrab Lestari berpendapat, faktor kualitas tenaga pengajar dan sarana, serta prasarana pendidikan non-formal harus menjadi perhatian semua pihak.
Rerie yang juga anggota Komisi X DPR RI dari Dapil II Jawa Tengah itu mendorong penguatan sistem pendidikan tinggi nasional secara menyeluruh, sehingga tercipta ekosistem pengajaran yang sehat bagi semua pihak terkait.
Anggota Majelis Tinggi Partai NasDem itu ter berharap, para pemangku kepentingan di tingkat pusat dan daerah, serta masyarakat mampu membangun kolaborasi yang kuat dalam upaya melahirkan generasi penerus bangsa yang berdaya saing di masa depan.
(*)