berita69.org, Jakarta - Presiden Prabowo Subianto menerima kunjungan kenegaraan Presiden Peru, Dina Ercilia Boluarte Zegarra, di Istana Merdeka Jakarta pada hari ini, Senin (11/8/2025).
Diketahui, ini merupakan kunjungan balasan Presiden Peru Dina Boluarte dari lawatan Prabowo pada November 2024 lalu.
Lantas siapakah sebenarnya sosok Presiden Peru Dina Boluarte?
Baca Juga
- Profil Acha Septriasa: Jejak Karier Gemilang dari Gadis Sampul hingga Layar Lebar
- Profil Thijmen Goppel, Pemain Dengan Nilai Pasar Tertinggi di BRI Super League 2025/2026
- Profil Suryadharma Ali, 2 Kali Didapuk sebagai Menteri Era SBY
Dina Ercilia Boluarte Zegarra lahir pada 31 Mei 1962 di Chalhuanca, Apurímac, Peru, sebuah wilayah pedesaan yang mayoritas penduduknya berbicara bahasa Quechua.
Advertisement
Sebagai anak bungsu dari 14 bersaudara, Dina Boluarte tumbuh dalam keluarga sederhana yang saat itu sering disebut hidupnya tidak menentu.
Ia fasih berbahasa Quechua dan Spanyol, menjadikannya simbol pemersatu antara budaya tradisional dan modern di Peru.
Dihimpun berita69.org dari berbagai sumber, Dina Boluarter menyelesaikan pendidikan dasar hukumnya di Universitas San Martín de Porres dan meraih gelar Sarjana Hukum.
Hal itu pun menjadi batu loncatan bagi perjalanan panjangnya menuju karier publik.
Sebelum terjun ke perpolitikan, ia berkarier selama 15 tahun mulai tahun 2007 hingga 2022 di Pendaftaran Identifikasi dan Status Sipil Nasional (RENIEC), lembaga yang bertanggungjawab dalam pengelolaan administrasi sipil Peru.
Perjalanan Tata negaraDina Boluarte memulai karier politiknya pada usia 50-an, sebuah langkah yang tidak biasa di tanah air yang didominasi politisi muda.
Ia sempat gagal dalam beberapa pemilihan lokal, namun pada tahun 2021, ia terpilih sebagai Wakil Presiden Peru mendampingi Pedro Castillo.
Dinamika politik dalam negeri yang bergejolak membawa Dina Boluarte ke kursi kepresidenan pada Desember 2022, setelah Castillo dimakzulkan oleh Kongres Peru.
Dina Boluarte menjadi presiden perempuan pertama Peru, sebuah tonggak sejarah bagi wilayah hukum itu.
Ia dikenal sebagai pemimpin yang pragmatis dan fokus pada stabilitas politik praktis di tengah krisis yang melanda pemerintahannya.