Kemenag RI Gelar Lomba Baca Kitab Kuning Berskala Internasional untuk Pertama Kali - News berita69.org

Kemenag RI Gelar Lomba Baca Kitab Kuning Berskala Internasional untuk Pertama Kali - News berita69.org

  • Sport
Kemenag RI Gelar Lomba Baca Kitab Kuning Berskala Internasional untuk Pertama Kali - News berita69.org

2025-07-09 00:00:00
Menurut Nasaruddin, perlombaan kali ini berbeda dengan gelaran sebelumnya, karena selain berskala internasional dengan mengundang sejumlah negara sahabat untuk berkompetisi.

berita69.org, Jakarta - Menteri Agama (Menag), Nasaruddin Umar resmi melakukan Kick Off terhadap gelaran Musabaqah Qira'atil Kutub (MQK) atau perlombaan membaca kitab kuning tingkat Internasional, di Kantor Direktorat Jenderal Pendidikan formal Islam Kementerian Agama, Jakarta, Selasa 8 Juli 2025.

Menurut Nasaruddin, perlombaan kali ini berbeda dengan gelaran sebelumnya, karena selain berskala internasional dengan mengundang sejumlah domisili sahabat berkompetisi, acara tahun ini juga diselenggarakan pertama kalinya di luar pulau Jawa.

BACA JUGA:Balada Indah Penyandang Tuli, Puisi Persembahan Wamenag untuk Anak Disabilitas
BACA JUGA:Wamenag: Anak Disabilitas Bukan Objek Belas Kasihan
BACA JUGA:Lebaran Anak Yatim dan Disabilitas, Kemenag Bagikan Bingkisan Senilai Rp 309 M

Baca Juga

  • Sarasehan Nasional Masjid, Wamenag Paparkan Kunci Sukses Transformasi Masjid
  • An-Nasr Artinya: Bacaan Lengkap, Tafsir, dan Asbabun Nuzul
  • CFD Jakarta, Menag Luncurkan Gerakan Sadar Pencatatan Nikah bagi Gen Z

"Ini adalah pertama kalinya kita lakukan Musabaqah ini di luar di Pulau Jawa dan ini juga pertama kali kita melangsungkannya secara internasional.

Kalau yang lalu-lalu kita lakukan secara nasional terbatas, maka sekarang ini kita lakukan secara yang lebih luas internasional," kata Nasaruddin seperti dikutip Rabu (9/7/2025).

Nasaruddin menyatakan, cara yang akan dilakukan dalam menilai para peserta adalah dengan merangsang kepada para santri untuk tidak sebatas membaca.

Melainkan mengkaji secara mendalam kitab-kitab kuras.

"Kitab kuras itu adalah kitab-kitab yang ditulis oleh ulama-ulama yang menekuni dan memiliki energi alternatif yang luar biasa kuat dan itu susah menangkap maknanya tanpa dukungan ekosistem.

Mungkin orang bisa bahasa Arab baca, tetapi belum tentu bisa membaca kitab kuras," tutur Nasaruddin.

"Nah yang kita akan perlombaan, siapa nanti akan menjadi jagoan membaca kitab-kitab kuras," sambung dia.

 

  • Berita
  • BeritaTerkini
  • BeritaHariIni
  • BeritaTerbaru
  • KabarTerbaru
  • UpdateBerita
  • BeritaGlobal
  • BeritaNasional
  • BeritaRegional
  • BeritaPolitik
  • BeritaEkonomi
  • AnalisisOlahraga
  • BeritaHarian
  • BeritaOlahraga
  • BeritaSosial
  • BeritaTeknologi
  • BeritaPendidikan
  • BeritaKesehatan
  • BeritaEntertainment