Kejagung Sebut Kerugian Kerajaan di Kasus Pemufakatan Chromebook Capai Rp1,98 Triliun - News berita69.org

Kejagung Sebut Kerugian Kerajaan di Kasus Pemufakatan Chromebook Capai Rp1,98 Triliun - News berita69.org

  • Sport
Kejagung Sebut Kerugian Kerajaan di Kasus Pemufakatan Chromebook Capai Rp1,98 Triliun - News berita69.org

2025-07-15 00:00:00
Kejaksaan Agung (Kejagung) telah menetapkan empat tersangka terkait kasus dugaan tindak pidana korupsi pengadaan digitalisasi pendidikan Kemendikbud Ristek Tahun 2019-2023. Perkara tersebut menyebabkan kerugian negara mencapai Rp1,98 triliun.

berita69.org, Jakarta Kejaksaan Agung (Kejagung) telah menetapkan empat tersangka terkait kasus dugaan tindak pidana penyimpangan pengadaan digitalisasi pembelajaran Kemendikbud Ristek Tahun 2019-2023.

Perkara tersebut menyebabkan kerugian wilayah hukum mencapai Rp1,98 triliun.

“Akibat perbuatan tersebut bangsa mengalami kerugian sekitar Rp1.980.000.000.000,” tutur Direktur Penyidikan (Dirdik) Jampidsus Kejagung Abdul Qohar di Kejagung, Jakarta Selatan, Selasa (15/7/2025).

BACA JUGA:Kejagung Diyakini Segera Umumkan Tersangka Pelanggaran etika Laptop Kemendikbud
BACA JUGA:Alasan Mantan Stafsus Nadiem Makarim 3 Kali Mangkir dari Panggilan Kejagung
BACA JUGA:VIDEO: Kasus Chromebook: Kejagung Masih Tunggu Pemeriksaan Stafsus Nadiem

Baca Juga

  • Nadiem Makarim Pastikan Hadiri Pemeriksaan Kasus Pemufakatan Chromebook Besok
  • Kejagung Periksa Eks Dirut Goto Terkait Kasus Komplotan Chromebook
  • Kejagung Kembali Periksa Nadiem Makarim 15 Juli 2025

Menurut dia, kerugian tanah air tersebut berasal dari pelaksanaan pengadaan Sistem Informasi dan Interaksi atau TIK di Kemendikbud Ristek tahun 2020 sampai dengan 2022, yang bersumber dari dana APBN Kemendikbud Ristek dan Dana Alokasi Khusus (DAK) dengan total Rp9.307.645.245.000 untuk 1,2 juta unit laptop Chromebook.

“Yang semuanya diperintahkan oleh NAM (Nadiem Makarim) menggunakan pengadaan laptop dengan software Chrome OS, namun Chrome OS tersebut dalam penggunanya untuk guru dan siswa tidak dapat digunakan secara optimal karena Chrome OS sulit digunakan khususnya bagi guru dan siswa pelajar,” katanya.

 

  • Berita
  • BeritaTerkini
  • BeritaHariIni
  • BeritaTerbaru
  • KabarTerbaru
  • UpdateBerita
  • BeritaGlobal
  • BeritaNasional
  • BeritaRegional
  • BeritaPolitik
  • BeritaEkonomi
  • AnalisisOlahraga
  • BeritaHarian
  • BeritaOlahraga
  • BeritaSosial
  • BeritaTeknologi
  • BeritaPendidikan
  • BeritaKesehatan
  • BeritaEntertainment